JAKARTA (RRN) - Program 1 juta rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di 2015 kini diklaim sudah terealisasi hampir 50% dari target. Hingga hari ini, sudah ada pembangunan 493.000 unit rumah/rusun atau 49% dari target.
"Program 1 juta rumah itu memang demand-nya ada. Pengembang juga punya kemampuan. Ini harus dijembatani. Itu bisa dilaksanakan asal dengan deregulasi. Sampai hari ini sudah dibangun 493.000 unit," kata Menteri Pu dan Pera Basuki Hadimuljono di kantor Kementerian PU, Selasa (15/9/2015)
Sementara itu, dari target pembangunan rumah yang ditugaskan ke Perum Perumnas sebanyak 36.000 unit, kini sudah ada kurang lebih 11.000 unit yang terbangun.
Untuk mempercepat realisasi pembangunan program 1 juta rumah tahun ini, dan tahun-tahun ke depan, pemerintah sedang menyiapkan standardinasi jumlah perizinan pembangunan perumahan yang dikeluarkan pemerintah daerah (pemda).
Ia mengatakan, nanti dari saat ini perizinan bisa mencapai 42 izin akan ditekan hanya 8 izin saja. Beberapa perizinan yang akan diubah adalah Amdal, UKL/UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan) dan IMB.
"Kami ingin buat standarisasi. Sebab ada data yang memperlihatkan daerah punya standarisasi yang berbeda. Ada yang ngurus perijinan 157 hari ada yang 14 hari. Harusnya antara tapak dengan rusun sama saja. Kita sederhanakan misal yang dianggap tidak perlu dua kali, satu kali saja," katanya.
Sementara itu, Dirjen Pembiayaan Perumahan Maurin Sitorus mengatakan, saat ini pemerintah punya anggaran Rp 12,5 triliun untuk program 1 juta rumah. Dana ini bisa membangun 500.000-600.000 unit selama 2015.
"Kemudian ada share rumah yang dibangun pengembang + masyarakat sebanyak 300.000 unit. Itu rumah formal yang dibangun pengembang dan yang dibangun swadaya masyarkat sendiri," katanya.
(hen/rrd/fn)