Pemko Dumai mencanangkan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk untuk mencegah berkembangnya nyamuk aedes aegypti yang membawa penyakit DBD.
DUMAI (RRN) - Pemerintah Kota Dumai melalui Dinas Kesehatan setempat mencanangkan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue (Gertak PSN DBD) tahun 2015. Pencanangan ini secara langsung dibuka Penjabat Walikota Dumai, Arlizman Agus, di Kantor Camat Dumai Selatan, Selasa (15/9/15).
Dalam sambutannya, orang nomor satu di Kota Dumai mengatakan, bahwa saat ini penyakit demam berdarah masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, karena penyakit ini dapat menyerang siapa saja baik anak-anak maupun orang dewasa dan penyakit ini kalau tidak segera mendapat pertolongan medis dapat menimbulkan fatalitas.
"Penyakit DBD merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan memalui gigitan nyamuk aedes agypty hingga saat ini belum ada obat dan vaksin untuk pencegahannnya. Nyamuk ini tersebar luas dirumah-rumah, sekolah dan tempat-tempat umum lainnya," kata Arlizman Agus, kepada undangan yang hadir.
Dijelaskannya, sehingga apabila tidak peduli dengan kesehatan lingkungan setiap keluarga dan masyarakat dapat beresiko terkena penyakit DBD. Mengingat, kondisi alam saat ini sudah mulai tidak menentu. Karena itu, dengan adanya kegiatan ini kiranya dapat mencegah terjadinya penyebaran virus demam berdarah dilingkungan masyarakat.
"Tingginya mobilitas penduduk baik datang maupun yang pergi ke daerah endemis, serta kebiasaan masyarakat menggunakan bak penampung air untuk persediaan kebutuhan air bersih, dimana tempat tersebut sangat potensi dan disukai sebagai tempat perkembangan nyamuk aedes aegypty," terang Penjabat Walikota Dumai.
Menurutnya, gerakan pemberantasan sarang nyamuk DBD atau yang dikenal dengan kegiatan Menguras, Menutup, dan Mengubur (3M) secara terus menerus dan berkesinambungan merupakan kegiatan pencegahan DBD yang paling efektif. Karena gerakan ini adalah kunci keberhasilan dalam pencegahan dan penanggulangan DBD.
Bukan itu saja, menaburkan bubuk abate serta memelihara ikan pemakan jentik. Fogging atau penyemprotan DBD tidak akan dapat maksimal memutuskan penularan DBD lebih lanjut tanpa dibarengi dengan pemberantasan tempat-tempat hidup dan berkembang biaknya nyamuk disekitar lingkungan masyarakat itu sendiri.
"Melalui pencanangan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk DBD tahun 2015 ini, saya mengharapkan PKK dan Dasawisma ditingkat Kelurahan maupun tingkat RT dapat membantu pencegahan DBD melalui pemeriksaan jentik DBD disekitar lingkungan tempat tinggal dan melakukan penyuluhan DBD," pinta Arlizman Agus.
Selain itu, PJ Walikota Dumai juga minta kepada Lurah dan RT harus aktif mengerakan warganya untuk bergotong-royong secara rutin dan melakukan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk DBD setiap minggu dilingkungan masing-masing, menjaga kebersihan lingkungan sehingga masyarakat terhindar dari penyakit berbasis lingkungan.
Selain itu, Lurah dan RT mendampingi PMR Kota Dumai, untuk turun ke masyarakat di kecamatan endemis DBD seperti Kecamatan Dumai Kota, Dumai Barat, Dumai Selatan, dan Dumai Timur untuk melakukan pemeriksaan jentik penaburan bubuk abate setelah pencanangan ini dilaksanakan Dinas Kesehatan Kota Dumai.
"SKPD terkait seperti Dinas Kebersiahan agar aktif dalam pengawasan sampah-sampah yang berserakan yang dapat menjadi sumber penyakit, memfasilitasi masyarakat untuk penyediaan sarana tempat pembuangan sampah yang memenuhi syarat kesehatan," ungkap Pj Walikota Dumai Arlizman Agus, sembari menambahkan.
"Dinas Pekerjaan Umum agar membangun sarana prasarana bagi masyarakat yang berwawasam kesehatan, Dinas Pendidikan untuk aktif menggerakan setiap sekolah melakukan upaya melakukan sarang nyamuk DBD disekitar lingkungan sekolah, sehingga anak-anak sekolah yang rawan tertular DBD dapat terhindar," pintanya.
Sementara Kepala Dinkes Dumai, Paisal,Skm,Mars selaku ketua panitia mengatakan Kota Dumai memiliki tantangan dalam pembarantasan DBD adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk. Fenomena inilah yang menjadi persoalan mendasar dan perlu adanya perubahan gaya hidup masyarakat.
"Untuk itu, seluruh masyarakat sangat diharapkan mendukung kegiatan ini. Karena tanpa ada peran serta aktif seluruh kelompok masyarakat program-program pembangunan dalam menekan angka DBD tidak akan berjalan dengan baik sebagaimana yang sudah diluncurkan Pemko Dumai melalui Dinas Kesehatan," pintanya.
Tak hanya itu saja, gerakan serentak pemberantasan Sarang Nyamuk dengan cara 3M dan menaburkan bubuk abate setiap hari Sabtu pukul 08.00-09.00 secara kontinyu dapat membudaya dilapisan masyarakat sehingga keluarga dan masyarakat Dumai bebas dari penyakit DBD.
Hadir dalam kegiatan pembukaan pencanangan Gertak PSN DBD tahun 2015 itu, Sekdako Dumai H.Said Mustafa, Kapolres Dumai, Dandim 0320 Dumai, Danlanal Dumai, Asisten III H.Mustafa Kadir, Perwakilan PT. CPI Dumai, Camat, dan Lurah se-Kota Dumai. (had/fn)