RadarRiaunet | Jakarta ~ Menyikapi beberapa kasus keterlibatan prajurit kecanduan judi online menyebabkan banyak masalah, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengaku akan menindak tegas prajurit yang main judi online. Agus mengatakan hukumannya bisa sampai pemecatan.
"Yang jelas, yang melanggar, saya hukum. Hukuman berat. Bisa dipecat," tegas Agus di Jakarta, Jumat (14/6/2024).
Dengan tegas Panglima Agus mengatakan, pihaknya tidak akan segan-segan memberikan hukuman berat agar prajurit yang bermain judi online bisa jera. Ia berharap tidak ada lagi prajurit yang bermain judi online ke depannya.
"Supaya tobat," tandasnya..
Sebelumnya salah satu kasus seorang anggota TNI bernama Letda R yang merupakan Perwira Keuangan (Paku) Brigif 3/TBS diduga menyalahgunakan dana satuan hingga Rp876 juta untuk judi online. Juga adanya kasus perwira TNI yang bunuh diri diduga terlilit hutang karena judi online.
Kepala Penerangan Kostrad Kolonel Inf Hendhi Yustian Danang membenarkan informasi ada perwira Paku gunakan dana satuan. Ia mengatakan anggota TNI itu saat ini masih diperiksa untuk diproses hukum.
"Terkait kasus penyalahgunaan anggaran oleh Paku Brigif 3/Tri Budi Sakti, saat ini yang bersangkutan sedang menjalani pemeriksaan dan pendalaman keterlibatannya dalam judi online guna proses hukum lebih lanjut," kata Hendhi saat dikonfirmasi, Kamis (13/6/2024).
Masalah judi online juga mendapat perhatian dari banyak pihak. Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah bersikap tegas, bicara terkait judi online yang memakan korban jiwa. Ia meminta masyarakat untuk tidak lagi ikut mengakses judi online.
Presiden Jokowi berharap masyarakat bijak mengelola keuangan. Dia menyarankan masyarakat menggunakan uang untuk tabungan atau modal usaha ketimbang judi online.
Ia pun menegaskan keseriusan pemerintah memberantas judi online. Dia menyebut sudah ada 2,1 juta situs judi online yang di-take down. Pemerintah juga segera membentuk Satgas Judi Online.
"Ya ini secara khusus saya ingin sampaikan jangan judi! Jangan judi! Jangan berjudi, baik secara offline maupun online," tandas Presiden Jokowi.
(IG)