RADARRIAUNET.COM: Dalam rangka antisipasi pengendalian harga pangan, Pemerintah Provinsi Riau menggelar rapat bersama Forkopimda Riau.
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar bersama Forkopimda Riau membahas pengendalian inflasi daerah terkait bahan pangan dan transportasi barang.
Rapat tersebut menindaklanjuti arahan Presiden RI, Joko Widodo mengumpulkan para menteri/pimpinan lembaga dan kepala daerah se-Indonesia, agar melakukan upaya pengendalian inflasi, penanganan kemiskinan ekstrem dan realisasi aksi afirmasi bangga buatan Indonesia.
Gubri mengatakan, bahwa arahan Presiden ini agar segera dilaksanakan di Provinsi Riau.
Untuk itu, perlu kerja sama semua pihak sangat diperlukan dalam upaya pengendalian inflasi daerah terkait bahan pangan dan transportasi barang di Provinsi Riau.
"Setelah mendapatkan arahan Presiden kita langsung menindaklanjuti pertemuan kemarin, sesuai arahan Presiden yang pertama dalam rangka untuk menghadapi kenaikan harga barang," kata Gubri, di Gedung Daerah Riau, Jumat 30 September 2022.
Gubri menyampaikan, bahwa saat ini harga barang kebutuhan pokok sudah mulai naik.
Bahkan, informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, saat ini yang tinggi pengaruhnya terhadap inflasi di Riau adalah beras.
"Karena itulah beras ini perlu kita kendalikan harganya. Untuk mengantisipasi melonjaknya harga beras di Riau, kami meminta kepala dinas terkait termasuk Bulog agar bisa mengawasi adanya kelangkaan, agar mengupayakan harganya tidak terlalu tinggi," ujarnya.
Supaya tidak terjadi kenaikan harga bahan pokok itu, lanjut Gubri, Pemprov Riau bisa melakukan intervensi dengan dukungan dana transportasi dari pemerintah daerah sesuai dengan arahan Presiden.
"Ya kalau misalnya dari Sumbar di bawa ke sini (Riau) ongkos angkutnya berapa ditanggung pemerintah daerah, tapi kita harapkan beras dari Sumbar sampai di sini juga sama harganya seperti itu," paparnya.
"Tadi juga mendapatkan masukan dari Organisasi Angkutan Darat (Organda), adanya kebijakan dukungan dana transportasi ini agar dapat diberitahukan kepada para pedagang. Sehingga pedagang bisa menjual beras dengan harga yang sama dan tentunya tidak terjadi lonjakan harga di masyarakat," sambungnya.
Untuk itu, Gubri meminta dinas terkait agar bekerja sama dengan kepala dinas di kabupaten kota, agar ini betul-betul dalam kendali sehingga tidak terjadi kenaikan di luar kendali.
"Penjelasan Bulog, masyarakat banyak mengonsumsi beras premium di Riau ini. Tapi yang disediakan Bulog itu medium. Bulog hanya bisa mengintervensi beras medium, makanya bisa dibantu transportasinya dari mana asal beras tersebut," tukasnya.
RR/CAKAPLAH