Penulis:
Annisa Della Puspita NPM. 206910256
Dian Fitri Daulay NPM. 206910495
Tiara Ade Sukma NPM. 206910409
Wulan Afriani NPM. 206910555
Dosen Pembimbing:
Dea Mustika, S. Pd., M. Pd.
RADARRIAUNET.COM: Ada ungkapan menggelitik yang acapkali muncul seiring perubahan penguasa negeri ini yakni “ganti menteri ganti kurikulum”.
Nyatanya dalam perjalanan sejarah sejak kemerdekaan Indonesia tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional memang telah berulangkali mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, dan 2004, 2006 serta yang terbaru adalah kurikulum 2013.
Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara.
Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat.
Saat ini di Indonesia tengah menerapkan Kurikulum 2013 . K13 ini merupakan kurikulum yang dicetuskan Kementerian Pendidikan untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Sesuai namanya kurikulum ini diterapkan pada tahun 2013 lalu dengan tujuan untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia agar mampu berkontribusi terhadap kehidupan bermasyarakat.
Walaupun kurikulum ini tergolong baru, kurikulum ini telah mengalami beberapa kali revisi oleh pihak pengembang kurikulum dikarenakan masalah dan hambatan yang timbul dalam penerapan kurikulum ini.
Irianto dalam bukunya berjudul Pendidikan sebagai Investasi dalam pembangunan menyatakan, hendaknya pendidikan mampu melahirkan lapisan masyarakat terdidik dan menjadi kekuatan yang merekatkan unit-unit sosial di dalam masyarakat.
Upaya pembaharuan dan peningkatan kualitas pendidikan pemerintah memastikan diterapkannya kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013.
Seiring dengan kepastian pemerintah terkait dengan pengembangan kurikulum dari KTSP menuju Kurikulum 2013 memunculkan sebuah tantangan baru bagi guru.
Salah satunya adalah konsep kurikulum yang menuntut pendidik untuk menerapkan kegiatan pembelajaran tematik.
Dalam pembelajaran tematik, seorang pendidik dituntut berpikir kreatif dan inovatif dalam menarik minat siswanya.
Sedangkan bagi siswa, pembelajaran tematik menuntut siswa untuk bersikap aktif dan Kritis dalam pembelajaran.
Kurikulum 2013 ini menitikberatkan pada keterampilan dan pengetahuan yang bermuara pada kreativitas dan kompetensi siswa dalam memahami ilmu pengetahuan dan sains yang berpijak pada mengobservasi lingkungan, memilah, meneliti alam sekitar serta mampu berinovasi melahirkan hal-hal baru.
Kurikulum 2013 juga menitikberatkan pada penanaman moralitas dan budi pekerti ke dalam diri mereka yang berbuah pada sikap akhlak yang baik di tengah-tengah masyarakat nantinya.
Tematik sendiri dibentuk agar pembahasan-pembahasan terkait pembelajaran dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya keterkaitan ini peserta didik diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang akan terjadi di masa depan.
Peserta didik juga tidak hanya belajar sekedar untuk mencapai nilai dan akademik tetapi juga belajar untuk mengatasi permasalahan dikehidupannya kelak.
Jadi pembelajaran tematik ini sebenarnya sangat membantu para siswa untuk memaksimalkan potensi yang dimilikinya.
Adapun hambatan dari kurikulum ini bagi seorang pendidik adalah kesulitan pendidik dalam pengembangan dan pembuatan RPP serta silabus, dan juga kurangnya pemahaman dalam penerapan dan penyampaian kegiatan pembelajaran Kurikulum 2013.
Pelatihan dan bimbingan dari tim ahli Pengembang kurikulum merupakan satu dari sekian solusi yang dapat membantu para pendidik dalam memahami Kurikulum 2013.
Dengan bimbingan yang optimal, para pendidik dapat mengetahui letak kekurangan yang harus diperbaiki ketika terjadi proses pembelajaran di kelas.
Jika pendidik mengerti mengenai implementasi kurikulum 2013 dengan baik, maka akan memudahkan peserta didik dalam segi pemahaman, penerapan dan pengembangan materi. Adanya bantuan pemerintah untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 serta pemahaman guru terhadap IT harus lebih ditingkatkan lagi. RR
Tulisan ini diterbitkan untuk memenuhi tugas Dosen Pembimbing Dea Mustika, S. Pd., M. Pd.