RADARRIAUNET.COM: Upaya pembongkaran Tempat Penampungan Sementara (TPS) di Sukaramai Trade Centre (STC) yang dilakukan oleh petugas Satpol PP Pekanbaru mendapat penolakan dari para pedagang, Selasa (25/02) pagi. Akibatnya, petugas dan pedagang pun sempat terlibat bentrok.
Sebelum saling bentrok, kedatangan petugas Satpol PP Pekanbaru memang tak diterima oleh para pedagang yang menolak untuk pindah. Puncak penolakan itupun tak dapat terhindarkan saat Kepala Satpol PP, Agus Promono nyaris terjatuh didorong saat berada ditengah kerumunan massa antara pedagang dan Tim Yustisi.
Lemparan batu juga ikut melayang di tengah-tengah kerumunan tersebut dan mengenai beberapa petugas Satpol PP. Tak sedikit pula pedagang yang jatuh tersungkur karena saling dorong dan pukul.Beruntung, bentrokan itu tak berlangsung lama. Hingga menjelang tengah hari, suasana pun akhirnya kembali kondusif.
Sebagaimana dilansir dari Goriau.com, pasca bentrok antara pedagang di Tempat Penampungan Sementara (TPS) di area Sukaramai Trade Centre (STC) dan Satpol PP Kota Pekanbaru, tiga orang pedagang mengalami luka bocor di kepala dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Pantauan GoRiau di lapangan, tampak para pedagang duduk bersama anak-anak di depan toko masing-masing, selain pedagang juga tampak sejumlah mobil truk Satpol PP Kota Pekanbaru, mobil Damkar, mobil Dishub, dan Kepolisian parkir di badan Jalan Sudirman Pekanbaru.
Kemudian juga tampak sejumlah spanduk bertuliskan, 'To KPK, Save Pedagang Sukaramai' dan spanduk-spanduk aspirasi pedagang lainnya.
Diungkapkan oleh Edo seorang pedagang pasar yang tengah menjaga tempatnya berjualan, dari pengakuan salah satu petugas Satpol PP, bahwa petugas Satpol PP yang ada di lokasi masih menunggu keputusan dari atasannya.
"Kata petugas Satpol PP itu mereka masih menunggu keputusan, tapi katanya masih menunggu keputusan kenapa buat keributan disini, jangan memancing emosi pedagang.
Katanya dia menertibkan ini, saya bilang tolong jangan dipegang apa-apa menjelang ada keputusan dari atas, mereka menunggu keputusan tapi sudah buat keributan. Kalau ini keputusannya positif, kami mundur, kami bubar. Tapi kalau masih negatif kami pedagang mungkin akan arogan," terang Edo, salah seorang pedagang.
Selanjutnya, Edo menyayangkan karena tindakan Bariyah petugas, mengakibatkan tiga orang pedagang terluka, ia mempertanyakan jika sampai ada yang terluka, kepada siapa para pedagang meminta pertanggungjawaban.
"Tadi ada tiga orang pedagang luka pada bagian kepalanya itu bocor, sekarang kami dari pedagang masih bisa mengobati bawa mereka ke rumah sakit, tapi suatu saat kami akan menuntut. Pokoknya mereka terluka saat bentrok dengan Satpol PP tadi, sudah dibawa ke Runah Sakit Santa Maria," tutup Edo.
RR/grc/rtk/zet