RADARRIAUNET.COM: Bupati Indragiri Hilir (Inhil) Drs HM Wardan MP melakukan peninjauan PDAM yang di Jalan Gerilya Parit 7 Kecamatan Tembilahan Hulu, Desa Pulau Palas, Kecamatan Tembilahan Hulu, dan waduk di Kelurahan Pangkalan Tujuh Kecamatan Tempuling.
Bupati menyambut baik dan bersyukur atas kunjungan dari rombongan Kementerian PUPR, Bappenas, dan Kepala Balai. Menurutnya, kunjungan ini merupakan salah satu bentuk dukungan Pemerintah Pusat dalam mengembangkan PDAM Tirta Indragiri.
"Khusus dari Kementerian PU tadi, kita fokus untuk pengembangan dan perbaikan SPAM yang hari ini kita katakan sangat memprihatinkan. Kita ini, sudah banyak melaksanakan diskusi kemudian langsung meninjau ke lapangan. Nah hasilnya adalah kepada kita diminta membuat suatu program rencana induk dalam rangka penalangan PDAM yang lebih baik dan resentatif," katanya.
Lebih lanjut dikatakanya, diminta untuk membuatkan konsepnya secara umum, secara keseluruhan Inhil dalam rangka harus melakukan apa. Mengacu dari konsep tersebut, imbuhnya, kemudian itu akan ditentukan skala prioritas. Seperti halnya perbaikan jaringan pipa, sarana prasarana, termasuk personel ataupun SDM.
"Banyak hal yang kita perbincangkan, dan Alhamdulillah dari pihak kementerian PU itu sudah membuka pintu untuk kita. Sekarang dikembalikan lagi kepada kita, bagaimana bisa menangkap peluang ini dengan program-program yang akan kita susun. Yang akan kita usulkan. Saya juga melihat ini sangat serius sekali. Saya juga tadi menyampaikan kepada dinas terkait supaya untuk membentuk tim. Harapan saya, mudah-mudahan tahun 2020 nanti sudah kita realisasikan," ungkap Wardan.
Kasubbid Wilayah I Direktorat RESPAM Direktorat Jendral Cipta Karya Kementerian PUPR RI, Darmawur Umar menyatakan, bahwa akan dilakukan optimalisasi waduk di Pangkalan Tujuh. Dari beberapa PDAM yang direncanakan, maka PDAM yang berkas di Pangkalan Tujuh akan menjadi induk di wilayah Tembilahan Hulu dan Tempuling.
"Intinya kami akan mengoptimalkan dulu sistem asisting baru kemudian akan disiapkan rencana perubahan ke depan jadi kami sekarang menunggu detail enginering design yang dipersiapkan oleh Kabupaten/ Kota untuk optimalisasi sistemnya. Kalau saya lihat tadi banyak yang sudah berkarat," ujarnya.
Dirinya menyebut, untuk ke depan, kemungkinan besar air untuk Pangkalan Tujuh akan menjadi sumber air baku. Mudah-mudahan nanti, katanya, pakai air baku yang di sini. Cuma sementara ini tetap pakai yang di sana (Pulau Palas, red) untuk hal mengoptimalisasi sistem yang ada sambil menyiapkan yang ini. Kepada seluruh jajarannya, Bupati mengintruksikan untuk menyelesaikan tugas pokok dan seluruh kegiatan tahun anggaran tepat waktu.
Wardan menuturkan, semua kegiatan lelang harus sudah selesai di bulan Agustus ini, sehingga terhitung bulan September kegiatan sudah harus dimulai dan di bulan Desember semua kegiatan diharapkan sudah memasuki tahap finishing.
“Ini adalah komitmen saya bersama jajaran saya di Pemerintahan Kabupaten Inhil. Sampai sejauh ini, progres fisik dan keuangan Kabupaten Inhil, masing - masing telah mencapai angka 30 persen dan 21 persen. Persentase penyerapan anggaran serta progres fisik dan keuangan tersebut diyakini akan meningkat drastis hingga akhir tahun yang pada akhirnya dapat mencapai angka 100 persen,” ujar Bupati Wardan saat diwawancarai usai pelaksanaan rapat evaluasi rutin progres fisik dan keuangan Pemerintah Kabupaten Inhil di Aula Lantai V Kantor Bupati Inhil, Jalan Akasia Nomor 1, Tembilahan.
Lebih lanjut Bupati menjelaskan, saat ini proses tersebut tengah berhadapan dengan beberapa kegiatan yang menyita waktu dan pikiran, seperti revisi RPJMD, persiapan penyusunan APBD - P dan penyusunan draft rancangan APBD.
Selain itu, ditambah lagi dengan kegiatan ceremonial lainnya, semisal 17 Agustus dan Festival Kelapa Internasional. Oleh karena itu, untuk memastikan capaian progres fisik dan keuangan tersebut, Bupati Wardan beserta jajaran di Pemerintahan Kabupaten Inhil akan terus mengadakan rapat evaluasi rutin 3 kali sebulan, yang mana Dalam rapat ini akan dibahas kendala yang dihadapi oleh masing - masing Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Inhil.
Terakhir, Wardan menegaskan, seluruh kegiatan yang telah terprogram untuk tahun anggaran akan terus digesa dan harus selesai tepat waktu di penghujung tahun. Di sisi lain, Wardan, ancam akan mencoret Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang isinya hanya perjalanan dinas dan tak selaras dengan visi misi pembangunan derah.
Pernyataan tersebut dikatakan Bupati lantaran sempat melihat langsung RKA sejumlah OPD yang mana dari judul, hampir semua yang dilihat cukup baik, karena terintegrasi dengan program pembangunan lima tahun kedepan, namun dilihat dari isinya banyak RKA yang isinya hanya perjalanan dinas. "Kita akan evaluasi seluruh RKA yang ada. Saya akan rasionalisasikan kalau ada RKA yang tidak menjurus kepada visi pembangunan daerah," tegas Bupati, Kamis.
Bupati mengaku sangat menyayangkan hal tersebut, sedangkan untuk program-program yang berkaitan dengan peningkatan ekonomi masyarakat, sangat kecil persentasinya.Menurut Bupati, hal demikian sangat perlu untuk disempurnakan. Artinya, dia menginginkan program OPD tidak lari dari arah peningkatan ekonomi masyarakat dan infrastruktur. Termasuk kegiatan lain yang dibutuhkan masyarakat.Dia pun berharap agar dalam penyusunan RPJMD benar-benar memperhatikan kondisi rill yang ada dilapangan.
Diantaranya, pembangunan Inhil yang akan berdampak kepada tingkat kesejahteraan masyarakat luas.Itulah pentingnya melibatkan pengusaha dalam penyusunan RPJMD dan pihak-pihak berkompeten lainnya. Tujuanya tidak lain adalah untuk mendapatkan banyak masukan dari sluruh komponen yang dimaksud."Sehingga dalam 5 tahun kedepan visi misi daerah dapat terwujud,"paparnya.
Bercerita masalah ekonomi, di Inhil cukup besar peluangnya. Apalagi jika dikaitkan dengan potensi daerah. Seperti perkebunan kelapa. Disinilah pentingnya titik berat RPJMD yang mengaitkan dengan sektor-sektor perkebunan kelapa dalam.Beberapa upaya yang dilakukan, dalam mendongkrak perekonomian ditengah rendahnya harga kelapa adalah, melalui program Desa Maju Inhil Jaya (DMIJ) Plus Terintegrasi. Serta mendorong pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) diseluruh desa.
Mengantisipasi persoalan banjir di beberapa tepat terutama yang pernah terjadi di tiga desa di Kecamatan Batang Tuaka, Indragiri Hilir (Inhil) banjir. Ketiga desa terdampak banjir tersebut adalah Desa Sungai Junjangan, Desa Sungai Raya dan Desa Tasik Raya.Kondisi terparah akibat banjir dialami oleh Desa Sungai Junjangan dengan ketinggian berkisar antara 75 hingga 90 sentimeter atau setinggi pinggang orang dewasa.Wardan pun menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendirikan posko siaga untuk keperluan evakuasi warga.
Sejauh itu, berbagai upaya dilakukan pihak BPBD Inhil baru mendirikan 1 (satu) posko pengungsian di salah satu desa dengan dampak banjir terparah, yakni Desa Sungai Junjangan. Di posko pengungsian, juga telah disiagakan tim evakuasi korban banjir sebanyak 3 tim, masing-masing tim terdiri dari 7 personel. Wardan, mengaku prihatin atas bencana banjir yang melanda sebagian kawasan Kecamatan Batang Tuaka sejak Kamis lalu. Dia mengaku telah mengarahkan pihak BPBD untuk bertindak cepat menangani banjir yang terjadi di 3 Desa tersebut.
"Saya telah meminta pihak BPBD untuk mendirikan posko, agar merespons cepat upaya penanganan banjir. Saya turut prihatin akan kondisi banjir yang terjadi. Namun, ini semua adalah musibah yang kita tidak tahu kapan akan datang," pungkas Bupati.
Oleh karena itu, Bupati mengimbau kepada warga yang terdampak banjir agar senantiasa bersabar dalam menghadapi ujian berupa banjir ini. Dia juga mengatakan telah meminta pihak BPBD Inhil untuk terus siaga selama masa - masa banjir dan kedatangan banjir susulan yang mungkin saja terjadi di beberapa hari ini.
"Tetap bersabar, tawakal. Ini cobaan. Kita tidak tahu banjir itu kapan akan terjadi. Saya juga telah mengimbau BPBD bersiaga di posko pengungsian untuk mengakomodir kebutuhan para warga terdampak Banjir sampai banjir dapat benar - benar reda," tukas Bupati.
Bupati juga berpesan kepada pihak BPBD untuk memaksimalkan pelayanan terhadap warga terdampak banjir dan senantiasa menjalin koordinasi dengan pihak - pihak terkait lainnya dalam upaya penanggulangan bencana banjir yang terjadi.
Kepala Pelaksana BPBD Inhil, Yuspik, SH mengaku telah mengerahkan tim penanganan banjir di beberapa titik banjir dan mendirikan posko di masing - masing Desa terdampak banjir setelah mendapat instruksi dari Bupati Inhil beberapa hari sebelumnya.
"Setelah mendapat laporan warga setempat, kami langsung melapor dan meminta petunjuk dari pimpinan dan dengan tegas Bupati langsung instruksikan membangun pos siaga banjir untuk memberikan bantuan dan mengevakuasi pengungsi yang membutuhkan. "Sesuai instruksi kami segera meluncurkan tim untuk membangun pos siaga dan memantau langsung kondisi yang ada dilokasi banjir," ujar Yuspik saat dikonfirmasi.
Berdasarkan hasil pantauan, diungkapkan Yuspik, banjir yang melanda 3 Desa Kecamatan Batang Tuaka memang termasuk parah, dimana jalan - jalan di sekitar desa, tepatnya Desa Junjangan tergenang banjir, begitu pula dengan kawasan permukiman warga yang sebahagiannya juga ikut terendam banjir.
"Siswa dan siswi sementara waktu terpaksa diliburkan karena jalan Desa tidak bisa dilewati. Sebagaian warga juga ada yang mengungsi ke rumah rumah keluarga karena air sudah masuk ke dalam rumah. Sedangkan, di posko pengungsian sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi," pungkas Yuspik.
Kendati belum ada pengungsi, Yuspik mengatakan, pihak BPBD bersama TNI dan Polri tetap bersiaga di posko pengungsian sampai banjir dapat dipastikan tidak lagi melanda kawasan tersebut.
"Dari evaluasi yang kita lakukan, hujan deras disertai petir dan air pasang sungai masih akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Artinya, kami masih mewaspadai datangnya banjir. Namun, untuk hari ini, debit air, khususnya di Desa Sungai Junjangan perlahan mulai turun," papar Yuspik.
Yuspik mengatakan, pihak BPBD akan selalu siap sedia membantu evakuasi warga, jika banjir datang secara mendadak. Dia mengimbau kepada warga desa terdampak banjir untuk segera melapor ke Posko pengungsian jika banjir mulai masuk ke permukiman tempat tinggal warga.
"Disini kami stand by 24 jam. Warga tidak perlu sungkan untuk melapor ke Posko yang kami dirikan. Silahkan saja datang jika membutuhkan bantuan evakuasi, kami akan senantiasa siap dan secepatnya melakukan evakuasi," tutupnya.
RR/TRB/MCR/ADV