RADARRIAUNET.COM: Ustaz Abdul Somad (UAS) mengonfirmasi kabar pengunduran dirinya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru, Riau. Kepada Republika.co.id, mubaligh asal Riau tersebut menuturkan alasan utamanya melepaskan status PNS, yakni kesibukan di luar kampus.
Dalam satu hari, tidak jarang dirinya harus memenuhi berbagai janji mengisi ceramah-ceramah sesuai jadwal. Padahal, seperti diketahui, seorang dosen PNS memiliki kewajiban harian yang tidak bisa ditunda-tunda atau diwakilkan kepada orang lain.
"Karena presensi di UIN (Sultan Syarif Kasim) wajib ada di kantor dari Senin hingga Jumat. Dari pukul 08.00 pagi hingga 04.00 sore. Saya khawatir, tidak dapat melaksanakan tugas. Maka dari itu, mengundurkan diri dari PNS," ujar UAS saat dihubungi dari Jakarta, dikutip dari republika.com, Jumat (18/10).
Peraih anugerah Tokoh Perubahan Republika 2017 itu mengakui padatnya agenda safari dakwah yang harus dihadirinya. Sebagai contoh, hingga 2021 mendatang, jadwal tausiyah UAS sudah penuh. Lokasi dakwah pun tersebar luas, baik di dalam maupun luar negeri.
Namun, UAS enggan mengaitkan keputusannya tersebut dengan isu adanya tekanan-tekanan. Dia menuturkan, beberapa sahabatnya juga melakukan hal yang serupa, yakni menarik diri dari status PNS karena padatnya agenda dakwah di tengah masyarakat.
"Keluar dari PNS, sesuatu yang biasa. Ini juga dilakukan senior-senior saya, alumni al-Azhar. Seperti, Ustaz Gusrizal Gazahar. Beliau mundur dari PNS UIN Padang. Ustaz Fadil Rahmi, keluar dari Kemenag (Kementerian Agama) Aceh. Ustaz Irawan Taqwa keluar dari Kemenag Sumatra Selatan," tutur dia.
Meskipun tak lagi berstatus pegawai negeri, UAS menegaskan, dirinya tetap terus berupaya menebar maslahat bagi bangsa dan negara, khususnya umat Islam. "Sebab, pengabdian pada umat dan negara tanpa batas," simpul alumnus S-2 Darul Hadis Maroko itu.
Walaupun demikian, terkait pengunduran diri UAS itu, pihak rektorat kampus masih menunggu klarifikasi secara langsung. Rektor UIN Suska Riau Akhmad Mujahidin mengatakan, surat panggilan secara resmi sudah dikirimkan ke alamat tempat tinggal Ustaz Abdul Somad. Dia berharap, Ustaz Abdul Somad dapat memenuhi panggilan rektorat tersebut. Namun, hingga hari ini, belum ada jawaban dari Ustaz Abdul Somad.
"Belum ada. Surat panggilan tujuh hari kerja, jadi kita tunggu sampai tanggal 23 Oktober 2019," kata Akhmad saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (18/10).
Namun, Akhmad mendapatkan video pernyataan Ustaz Abdul Somad yang beredar di WhatsApp, terkait pengunduran diri dari PNS tersebut.
Berikut tiga alasan Ustaz Abdul Somad yang disampaikan melalui video. "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Karena alasan tidak bisa aktif di kampus (UIN Suska Riau) karena kan musti wajib chek lock masuk jam 8 pagi pulang jam 4 sore. Kemudian musti masuk kantor dari Senin sampai Jumat, jadi saya tidak sanggup, itu alasan yang pertama. Yang kedua, jadwal pengajian sampai 2021. Yang ketiga, pengabdian ini kan tidak terbatas hanya di kampus, dan banyak juga kakak-kakak kelas saya keluar dari PNS, ya karena merasa pengabdian bisa lebih luas. Dengan alasan itu lah saya mengundurkan diri dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. Mudah-mudahan ini bisa menjadi klarifikasi, terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."
Diberitakan sebelumnya, kabar mengejutkan, Ustaz Abdul Somad mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau di Pekanbaru. Kabar tersebut dibenarkan Rektor UIN Suska Riau Akhmad Mujahidin.
"Informasi terkait pengunduran diri, izin saya menyebut nama lengkapnya, saudara H Ustaz Abdul Somad Batubara Lc D.E.S.A, benar adanya," kata Akhmad.
Dia mengatakan, surat pengunduran diri disampaikan secara resmi ke rektorat UIN Suska Riau, yang ditulis dengan tulisan tangan di atas materai, tertanggal 24 Juli 2019. Sedangkan surat itu sampai ke rektorat, tanggal 8 Oktober 2019.
Kemudian, Akhmad memanggil beberapa beberapa pejabat di rektorat untuk melakukan musyawarah. "Kita hubungi yang bersangkutan (Ustaz Abdul Somad), tapi tidak menjawab dan WA (WhatsApp) enggak balas," sebut Akhmad.
Selanjutnya pada, Rabu (16/10), pihaknya mengadakan rapat tim pembina kepegawaian, terdiri dari rektor, wakil rektor, dan seluruh dekan, serta ketua senat. Hasil rapat itu, akhirnya disepakati untuk mengeluarkan surat panggilan untuk meminta klarifikasi dari Ustaz Abdul Somad.
"Proses adminitrasi terus berjalan, sampai mendapat klarifikasi dari Ustaz Abdul Somad," kata Akhmad.
Surat panggilan pertama yang dilayangkan berlaku selama tujuh hari kerja. Sehingga rektor berharap, Rabu (23/10) mendatang, Ustaz Abdul Somad bisa memenuhi panggilan tersebut. Pemanggilan melalui surat akan dilakukan sebanyak tiga kali. Akhmad mengungkapkan, penceramah kondang Riau itu, mengundurkan diri hanya satu alasan saja, yakni karena kesibukan. Tidak ada yang lain.
"Karena beliau (sebelumnya) mengatakan, sampai tahun 2021, jadwal beliau sangat padat (ceramah) baik dalam maupun luar negeri. Jadi alasannya cuma sibuk, itu saja," terangnya.
Terlebih, saat ini Ustaz Abdul Somad sedang kuliah S3 di Sudan. Setelah Ustaz Abdul Somad mundur sebagai PNS UIN Suska Riau, Akhmad mengatakan, langkah pertama yang ia lakukan yaitu melapor ke Sekretaris Jenderal Kemenag Pusat. "Pak Sekjen (Kemenag) menjawab, mengundurkan diri dari PNS adalah hak semua PNS. Jadi di proses saja, kata Pak Sekjen. Ya sudah kita lakukan proses," ujar Akhmad.
Setelah dilakukan tiga kali pemanggilan tidak dipenuhi, maka pihak rektorat akan mengambil keputusan, sesuai mekanisme yang ada.
Dibalik itu, Akhmad mengaku keberatan melepaskan Ustaz Abdul Somad dari UIN Suska Riau. Apalagi, Ustaz Abdul Somad sudah mengajar di UIN Suska Riau sejak tahun 2019. "Selain admistrasi, kita juga memiliki semacam hubungan batin. Saya fikir, rektor sebagai orang Riau yang bertugas keseharian di Riau, suasana batin kita sama. Dengan masyarakat Riau pada umumnya, kita mencintai Ustaz Somad dengan kelebihan dan kekurangannya. Beliau mengangkat nama baik Riau dimana pun dia berada," ungkap Ahmad.
Namun, setelah mengundurkan diri dari UIN Suska Riau, kata dia, banyak pihak yang menyayangkan, termasuk keluarga kampus.
"Tapi kalau beliau sudah mundur, tidak ada pertimbangan lain, tentu administrasi akan berjalan juga. Memang banyak orang yang menyesali dan menyayangkan. Kita juga sama. Karena beliau itu sudah Amazing Man. Dihalu-halukan kalau bahasa melayunya atau diharapkan diseluruh negeri," ucap Akhmad.
RR/dtc/kps/zet