PEKANBARU (RRN) - Kabut asap sisa kebakaran lahan dan hutan yang menyelimuti Kota Pekanbaru saat ini mengandung Particulate matter (PM-10) sehingga merusak kualitas udara dengan tingkat pencermaran 282 pollutant standard Index (PSI) atau pada level sudah sangat tidak sehat.
Demikian dikatakan Kepala Laboratorium Udara Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Pekanbaru Syahrial kepada awak media, Kamis (3/9/2015), ia mengatakan kualitas udara yang dikatakan sehat jika PM-10 berada pada angka 0-50 PSI. "Jika lebih dari 100 PSI sudah tidak sehat apalagi sekarang sudah 282 PSI, artinya sudah sangat tidak sehat," sebutnya.
Sementara itu, Ia menyampaikan berdasarkan alat pendeteksi kadar kualitas udara Rabu(2/9/201) pukul 15:00 WIB sampai (3/9/2015) pukul 15:00 Wib menunjukkan kandungan Sulfur Dioksida (SO) barada pada posisi kosentrasi 35 Psi, Karbondioksida (CO2) berada pada posisi konsentrssi 31 Psi, Nitrogen dioksida (NO2) berada pada posisi konsentrasi 10 Psi dan kandungan O3 berada pada posisi konsentrasi 89.
"Dengan kandungan udara yang seperti saat ini tingkat kualitas udara bersifat sangat merugikan pada manusia ataupun sekelompik hewan yang senstif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan atau nilai estetika," paparnya.
Sementara itu Dinas Kesehatan kota Pekanbaru melalui Kabid Pengendalian Kesehatan Hamdan mengatakan volume kabut asap semakin meningkat yang saat ini terjadi di kota Pekanbaru sudah berada pada level sangat tidak sehat. Karena particulate matter (PM-10) sudah berada posisi 282 PSI ini artinya tingkat pencermaran sudah tidak sehat lagi karena partikel udara yang terhirup sudah berbahaya. Hal ini dapat menimbulkan enam penyakit berbahaya diantaranya ISPA, pneumonia, asma, iritasi mata, iritasi kulit, diare dan muntah-muntah.
"Dari laporan keseluruhan yang kita terima untuk penderita penyakit ISPA ada 2.263 orang, penyakit pneumonia 25 kasus, asma 72 kasus, iritasi mata 56 kasus, iritasi kulit 92 kasus dan diare 176 kasus," sampainya.
Hamdan menjelaskan pneumonia merupakan salah satu penyakit bagian dari ISPA dimana pnemuonia untuk pendera ISPA yang sudah parah dan lebih sering menyerang anak kecil atau anak balita, sedangkan untuk orang dewasa biasanya terkena ISPA non pnemuonia, terkesan tidak begitu berbahaya karena manusia yang sudah dewasa memiliki kondisi tubuh yang jauh lebih fit dan daya tubuh yang kuat dibandingkan anak balita. "Yang sangat rentan terkena penyakit ini wanita hamil, penderita asma, anak-anak dan penderita penyakit jantung, sehingga kita anjurkan mereka menghindari aktivitas diluar rumah, ada kegiataan diluar rumah hendaklah memakai masker dan perbanyak mengkonsumsi air putih," kata Hamdan. (teu/rpg)