RADARRIAUNET.COM: Bulan April ini kita memasuki perayaan yang sangat penting, yang mana di rayakan juga oleh umat Yahudi dan kita orang Kristen juga merayakan tapi ada perbedaannya, orang Yahudi merayakan hanya gambaran Paskah dimana setelah mereka melewati maut dari Tulah yang ke sepuluh dimana anak-anak lelaki orang Yahudi selamat karena ada darah di ambang pintu rumah mereka, gambaran itu sudah di genapi di dalam Yesus.
Darah anak domba Allah yang sempurna, yang mau turun dalam rupa manusia disebut korban domba untuk menggenapi gambaran yang sudah ada dalam Perjanjian Lama. Dia sempurna karena Dia adalah domba yang tidak bisa mati karena Dia Tuhan yang mau turun jadi manusia mengambil status menjadi anak domba. Sempurna karena Allah tidak mungkin bisa mati tetapi Dia rela untuk mati. Bagi Tuhan kematian adalah penghinaan tetapi Dia rela menanggung penghinaan manusia supaya saudara dan saya tidak lagi hidup dalam kehinaan tetapi diangkat dalam kemuliaan Tuhan.
Sebelum Yesus ditangkap lalu dihakimi dan disalibkan maka dia menyampaikan kepada murid-muridNya. Informasi itu bagi murid-muridNya dianggap aneh. Bagi kita saat ini semua yang dikatakan Tuhan Yesus selama ada di bumi ternyata di genapi.
Yohanes 14:27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahteraKu Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Ada satu pernyataan
yang disampaikan Tuhan Yesus. Pada saat Yesus menyampaikan bahwa Dia akan dianiaya, Dia akan mati tapi Dia akan naik ke Sorga untuk menyediakan tempat bagi kita. Murid-murid gelisah, ketakutan tetapi Yesus menyatakan suatu kebenaran Dia berkata; Damai sejahtera ku tinggalkan bagimu. Damai sejahtera yang Yesus sampaikan ini beda dengan apa yang diberikan oleh dunia. Damai sejahtera dalam dunia ini ada yang baik ada yang jahat.
Ada damai sejahtera yang sejati, damai sejahtera itu Tuhan Yesus sendiri. Ketika kita menerima damai sejahtera di tengah kegelisahan, kegentaran, ditengah masalah kita tetap bisa damai sejahtera itulah yang Yesus sediakan. Matius 11:28-30 Marilah kepadaKU, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadaMu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah kepadaKu, karena aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan dapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKu pun ringan.
Yesus hadir di muka bumi pada masa umat Yahudi sebagai umat pilihan yang sedang di bawah penjajahan pemerintahan kerajaan yang terkuat di dunia yaitu kerajaan Romawi. Orang Yahudi sedang menantikan Mesias mereka menantikan Juruselamat.
Juruselamat yang Tuhan maksud bukan hanya menyelamatkan kita nanti setelah mati tapi menyelamatkan rumah tangga, kesehatan, hati, pikiran. Juruselamat bukan hanya nanti engkau akan mengalami pertumbuhan dan selesai Tuhan sediakan. Tetapi mengapa kita mengalami kekurangan, karena manusia mau mendengar yang buruk, manusia mau mendengar yang jahat, iblis berbicara dan manusia mau menerima, manusia terpisah dari Tuhan akibatnya manusia terpisah dengan sesamanya akibatnya dosa terus beranak pinak, kegelapan makin gelap kekusutan makin kusut. Di atas kayu salib Dia berkata; sudah selesai.
Apa bedanya kita dengan orang dunia, bedanya adalah apakah engkau hidup oleh iman dalam setiap persoalan atau hidup oleh keadaan atau situasi. Dan orang yang hidup oleh iman, apapun masalahnya di dalam hatinya dia pegang semua sudah selesai. buah Roh. Orang Yahudi menantikan Mesias tapi mereka hanya mau melihat Juruselamat secara jasmani padahal yang paling penting dari hidup jasmani adalah
penentu kehidupan jasmani yaitu kehidupan rohani, di saat kita mengalami letih lesu datanglah kepada Tuhan Yesus.
Datang kepada Yesus di dalam hatimu Dia hadir “He will keep you rest” yaitu kelegaan. Apa pun yang kau inginkan semua sudah selesai Tuhan sediakan tidak ada hal yang baru kita butuhkan semua sudah selesai Tuhan sediakan. Tetapi mengapa kita mengalami kekurangan, karena manusia mau mendengar yang buruk, manusia mau mendengar yang jahat, iblis berbicara dan manusia mau menerima, manusia terpisah dari Tuhan akibatnya manusia terpisah dengan sesamanya akibatnya dosa terus beranak pinak, kegelapan makin gelap kekusutan makin kusut. Di atas kayu salib Dia berkata; sudah selesai.
Apa bedanya kita dengan orang dunia, bedanya adalah apakah engkau hidup oleh iman dalam setiap persoalan atau hidup oleh keadaan atau situasi. Dan orang yang hidup oleh iman, apapun masalahnya di dalam hatinya dia pegang semua sudah selesai.
Iman, percaya sekalipun belum melihat. Masalah yang paling besar adalah dosa, akibat dosa manusia mengalami segala hal, yang paling penting sudah di selesaikan. Akar dari semua perubahan sudah diselesaikan. Tinggal ketiga hal ini, iman, pengharapan dan kasih. orang yang mempunyai kasih akan hidup dalam damai sejahtera. Ketika saya tidak mengenal semua jawaban ada pada Yesus, semua kelihatan gelap.
Tapi saya bersyukur mengalami “spiritual invention” suatu penemuan rohani. Ternyata orang bisa tidak stress sekalipun masalahnya banyak, ternyata orang bisa sukacita, bahagia, Dia adalah firman yang sudah menjadi manusia dan firman itu sudah menjadi nyata.
I Sam.30:1-8 Daud sedang mengalami situasi yang buruk ketika dia kembali ke Ziklag, kota itu mengalami kehancuran, dia seorang Raja yang perkasa, tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan.
Ketika kita menjaga keintiman dengan Tuhan, Daud melihat dimensi roh yang tidak kelihatan secara jasmani. Apa yang dilihat oleh Daud, dia menangis. Mari jika dalam rumah tangga kita dalam persoalan jangan sibuk mengatai persoalan, mari nangis dihadapan Tuhan. Orang yang mendapatkan “spiritual dimension” dia mempunyai hati yang lembut dia tidak sibuk memarahi masalahnya, dia tidak sibuk memarahi orang lain, apapun masalah kita menangislah dengan segenap hati. Pada saat Daud dalam keadaan terjepit dia memerintahkan kepada imam untuk membawa baju efod.
Kita semua dilayakkan untuk memakai baju efod, dilayakkan untuk menjadi imamat yang rajani. Pakai baju kehormatan itu, setiap kita mempunyai baju kehormatan itu. Jangan hinakan dirimu dengan membalas yang jahat dengan yang jahat ada kehormatan Tuhan di dalam kita. Orang yang mengandalkan Tuhan tidak menggunakan kekuatannya dia datang nangis di hadapan Tuhan. Jalan kepada Tuhan tetap terbuka, Tuhan melihat iman kita datang dengan satu kehormatan jangan dengan kehinaan, kehormatan itu karya Tuhan.
Iman yang nyata adalah iman yang bertanya apa yang Tuhan mau buat dalam hidup kita, apa yang harus aku lakukan seringkali masalah yang besar bukan menghadapi orang lain tetapi menghadapi diri sendiri. Iman itu masing-masing, eksklusif tapi kasih itu inklusif dan perubahan yang paling indah adalah ketika engkau bisa menerima orang lain apa adanya. Biarlah Tuhan melihat itu semua sebagai nyanyian penyembahan kita, ucapan syukur kita dan kita bisa damai sejahtera.
RRN/Pdt. Ricky Nelson Tampubolon B.Th,SPAK