Per 15 Maret, Plastik di Hypermart Gajah Mada Berbayar

Administrator - Sabtu, 02 Maret 2019 - 10:27:19 wib
Per 15 Maret, Plastik di Hypermart Gajah Mada Berbayar
Ilustrasi. cnni pic

Jakarta: Toko ritel Hypermart di Gajah Mada Plaza akan memberlakukan kebijakan plastik berbayar pada 15 Maret 2019 mendatang. Saat ini, perusahaan terus mensosialisasikan rencana pengenaan tarif pada plastik kepada pengunjung.

Seperti sitat CNNIndonesia.com, karyawan menjelaskan salah satu sosialisasi yang dilakukan adalah dengan pengumuman langsung kepada seluruh konsumen di area Hypermart bahwa mulai 15 Maret 2019 tak akan ada lagi plastik berbayar.

Nantinya, setiap kasir akan memberitahukan kembali kepada konsumen perihal rencana tersebut.


"Pengumumannya seperti sounding begitu. Jadi dimulai dari ayo kurangi penggunaan kantong plastik lalu, setelahnya kami beritahukan kalau akan dikenakan biaya untuk plastik," ungkap karyawan yang enggan disebutkan namanya tersebut, seperti sitat CNN Indonesia, Sabtu (2/3/2019).

Sejak Desember 2018, Hypermart sebenarnya sudah melakukan sosialisasi lebih dulu dengan menempelkan kertas yang bertuliskan "Stop Pemakaian Kantong Belanja Plastik" di setiap meja kasir. Selain itu, Hypermart juga menjual tas belanja yang bisa digunakan berkali-kali untuk memancing pengunjung mengurangi penggunaan kantong plastik.


"Tasnya sebenarnya laku sih, jadi semakin ke sini juga sebenarnya penggunaan plastik sudah berkurang, tapi ya tetap saja ada," tutur dia.

Menurutnya, rata-rata satu konsumen menggunakan dua sampai tiga kantong plastik. Mayoritas plastik yang digunakan berukuran sedang.

"Tapi kalau konsumen belinya banyak sekali kami ada pilihan juga untuk dibungkus kardus dan tali, ada juga yang menggunakan," ucap karyawan itu.


Sejauh ini, lanjut dia, belum ada konsumen yang berkomentar negatif tentang sosialisasi kebijakan plastik berbayar yang dilakukan Hypermart di Gajah Mada Plaza. Namun, ia menganggap bukan berarti hal itu diterima sepenuhnya oleh konsumen.

"Kan belum diterapkan, hanya sounding-sounding. Jadi ya belum ada komentar. Mungkin nanti saat diterapkan," jelasnya.

Ketika dikonfirmasi kepada pihak perusahaan yang menaungi Hypermart, yakni PT Matahari Putra Prima Tbk, manajemen menyebut belum bisa memastikan waktu kebijakan plastik berbayar akan diimplementasikan secara serentak.

Kepala Divisi Komunikasi Matahari Putra Prima Fernando Repi menjelaskan gerai Hypermart tak hanya berpusat di ibu kota, tetapi juga di beberapa daerah. Maka itu, perlu sosialisasi dan perencanaan yang matang.


"Kami ada 118 gerai, jadi perlu waktu. Intinya kami ikut komitmen dari asosiasi peritel ya. Ini kan komitmen bersama," terang Fernando.

Opsi lain, perusahaan juga berpotensi menerapkan kebijakan plastik berbayar secara bertahap. Misalnya, manajemen mendahulukan penerapan di kota besar, baru ke kota kecil.

"Bisa saja begitu (bertahap), kami lihat nanti. Saya belum bisa konfirmasi tanggal berapa ya," tegas Fernando.

Kemudian, ia juga belum bisa membeberkan berapa harga kantong plastik yang akan dikenakan konsumen. Hal yang pasti, tak akan di bawah harga minimal Rp200 per lembar.


Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel (Aprindo) Roy Mandey mengungkapkan mulai 1 Maret 2019 peritel akan menerapkan kebijakan plastik berbayar. Harga yang ditetapkan oleh asosiasi dimulai dari Rp200 per lembar.

Di tempat berbeda, Carrefour di kawasan Duta Merlin masih memberikan plastik secara cuma-cuma kepada pengunjung. Ada dua pilihan ukuran plastik yang disediakan, yakni kecil dan sedang.

Sebagai informasi, Carrefour merupakan ritel yang berada di bawah naungan PT Trans Retail Indonesia.

Salah satu pegawai yang tak mau disebutkan namanya menuturkan belum ada kepastian dari manajemen pusat waktu kebijakan itu akan diterapkan. Namun, ia mengaku sudah mendengar info bahwa toko ritel akan mengenakan harga pada setiap plastik yang dipakai pengunjung.


"Saya belum ada info sampai sekarang. Belum ada arahan dari pusat," ucapnya.

Hanya saja, sama seperti ritel lainnya yang sudah melakukan sosialisasi untuk mengurangi penggunaan kantong plastik untuk berbelanja. Salah satunya dengan menjual tas belanja yang lebih ramah lingkungan.

"Lalu juga sekarang banyak konsumen yang memilih membungkus menggunakan kardus kalau banyak belanjanya, daripada repot pakai plastik," papar karyawan itu.

Dengan penerapan itu, penggunaan plastik semakin berkurang. Sayang, ia tak menyebut persentase pengurangan plastik yang digunakan konsumen secara rinci.

Sudah mencoba dilakukan konfirmasi Vice President Corporate Communication Trans Retail Indonesia Satria Hamid, tapi hingga berita ini diturunkan belum ada respons dari yang bersangkutan.


RRN/CNNI