Radarriaunet.com: Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali mengungkit buruknya pengelolaan negara pada periode pemerintahan saat ini. Alasannya karena banyak kekayaan negara yang diambil lalu dibawa ke luar negeri.
Prabowo mengibaratkan negara bagaikan badan, dimana kekayaan ekonomi menjadi darah. Apabila darah dalam tubuh terus keluar tanpa ada tindakan, maka tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan kematian. Begitu pula nasib satu negara bila, kekayaan ekonominya terus dicuri maka menyebabkan kehancuran.
"Kalau tiap hari badan kita terjadi luka dan darah mengalir tiap hari 100 cc, badan manusia akan collapse akan mati. Sama dengan sebuah negara, sebuah bangsa. Kalau dia tahu kekayaannya mengalir keluar terus ujungnya ambruk," katanya dalam Silaturahmi Bersama Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Purnawirawan & PPIR di Graha Larasati, Blora, Jawa Tengah, seperti sitat Merdeka.com, Kamis (14/2/2019).
Mantan Danjen Kopassus ini menjelaskan, kekayaan negara yang dibawa keluar negeri menyebabkan masyarakat menderita. Hingga akhirnya masyarakat tidak dapat menikmati itu.
"Kekayaan dibawa keluar, apa yang sisa? Yang sisa utang. Pekerjaan tidak menghasilkan, gaji tidak baik, petani tidak dapat dibantu dibela peternak, sudah rakyat penghasilan sedikit harga pangan tinggi," ujarnya.
Untuk itu, pasangan Prabowo-Sandiaga berupaya untuk memperbaiki kondisi tersebut. Pasalnya kini harga beras, daging sapi dan daging ayam di Indonesia menjadi salah satu yang tertinggi di dunia.
"Kita perbaiki dengan segera. Pertanyaannya apa bisa? Saya katakan bisa. Kita punya kekayaan masih banyak, tetapi harus segera kita amankan," tegas Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra ini mengungkapkan, pendahulu bangsa telah mengamanatkan agar kekayaan negara diperuntukkan bagi seluruh warga Indonesia. Dimana amanat tersebut tertuang dalam Undang-Undang Dasar Pasal 33.
"Ayat pertama bunyinya perekonomian disusun atas dasar asas kekeluargaan, kekeluargaan bukan konglomerasi, bukan kapitalis. Ayat kedua, sumber produksi dikuasai untuk hajat hidup oran banyak, bumi dan air semua kekayaan alam terkandung di dalamnya harus dikuasai oleh negara, itu inti dari ayat-ayat itu," tutup Prabowo
RRN/Merdeka.com