RADAR FEMALE - Karakter narsisistis diambil dari mitologi Yunani yang mengisahkan tentang Narcissus, pemuda yang jatuh cinta pada cerminannya diri sendiri di air. Perilaku narsis mulai dianggap permasalahan sosial, setelah Sigmund Freud mengemukakan hal itu dalam sebuah essay, pada tahun 1914.
Karakter narsisistis juga banyak ditemukan pada orang-orang yang punya kepribadian gelap, termasuk psikopat dan sosiopat. Berbeda dengan egosentris yang berarti mementingkan diri sendiri, orang narsisistis menganggap diri paling mulia dibanding orang lain.
Tidak sulit mengidentifikasi perilaku narsis di masyarakat. Kesulitannya adalah mengenali narsis yang sekadar sifat atau sudah melekat sebagai karakter. Perilaku narsis dalam kadar wajar tentu penting bagi kesehatan mental, karena menjadi tolak ukur rasa cinta pada diri sendiri. Namun, karakter narsisistis bisa jadi masalah karena merugikan orang lain, secara mental maupun materi.
“Orang narsisistis tidak akan memepedulikan perasaan orang lain, yang dia pentingkan hanyalah terdapat penonton yang mengagumi kelebihannya, apa pun caranya,” kata Dr Roderick Orner, Profesor Psikologi di Lincoln University, dilansir laman Independent.
Lalu, bagaimana cara mengenali kepribadian narsisistis di lingkungan sosial? Dr Orner mengatakan terdapat tujuh ciri utama, yakni:
Penampilan
Orang narsisis umumnya punya penampilan luar yang menarik, tidak hanya rupawan, mereka juga memiliki daya tarik dan berkharisma. Hal yang membuat mereka mendapat banyak teman dan pengagum.
Percakapan
Ketika sedang berbicara dengan seorang narsisis, hampir tidak ada percakapan yang mengalir dan timbal-balik. Rata-rata semua percakapan akan disambungkan dengan dirinya sendiri. Seorang narsisis akan akan cenderung mencari beberapa topik untuk membuat percakapan tentang mereka, tidak peduli hal itu benar ataupun hanya bualan.
Tidak setia
Seorang narsisis sering memandang kekasih dan keluarga sebagai pengagum setia. Tapi, mereka kerap tidak setia pada pasangan. Mereka membutuhkan lebih dari satu orang untuk mengelus ego. Alasan itulah yang membuat hubungan dengan orang narsisis kerap kandas di tengah jalan.
Berbakat
Seseorang yang memiliki bakat ekstrim, dalam musik atau akting sekalipun biasanya cenderung memiliki sifat narsis yang kuat. Sifat narsis ini akan berubah jadi karakter narsisistis jika mereka berada di lingkungan dengan orang-orang yang sama.
Haus Pujian
Karakter narisistis selalu haus pujian. Bagi mereka, pemujaan dan puja-puji adalah kebutuhan utama. Pujian itu pun mereka berusaha dapatkan lewat berbagai cara, terkadang tanpa peduli konsekuensi.
Membual
Seorang narsisistis tidak bisa hidup sendirian. Mereka senantiasa mencari teman baru dan memenuhi mereka dengan kisah bualan, agar dia selalu dikagumi dan dianggap hebat.
Pengagum
Narisistis selalu menganggap orang-orang di sekeliling mereka sebagai penggemar, bukan teman. (les/les/fn)