Harga Minyak Dunia Naik, Menkeu Belum Berencana Ubah APBN

Administrator - Selasa, 27 Februari 2018 - 19:29:36 wib
Harga Minyak Dunia Naik, Menkeu Belum Berencana Ubah APBN
Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan, pihaknya belum berencana untuk mengubah APBN. Ant/mtvn

Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan, pihaknya belum berencana untuk mengubah Anggaran Perubahan Belanja Negara (APBN), terkait naiknya harga minyak dunia.


 Hal tersebut dikarenakan dalam undang-undang APBN 2018 telah menjelaskan asumsi untuk harga minyak, jumlah subsidi  Bahan Bakar Minyak (BBM) yang masih subsidi, Gas LPG 3 Kg maupun untuk listrik 450 Volt Amper.


 Namun pihaknya akan berkordinasi dengan Menteri  Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk perubahan APBN jika dibutuhkan.


 "Kalau sekarang harga minyak bergerak di atas harga asumsi  dalam APBN maka kita akan menghitungnya bersama dengan Menteri ESDM dan Menteri BUMN, saat ini kita terus melakukan identifikasi berapa banyak defiasi dari apa yang ada dalam undang-undang APBN dengan apa yang terjadi," ujar Sri Mulyani pada media usai menghadiri acara Konferensi Internasional Tingkat Tinggi (High-Level International Conference) bertajuk‘New Growth Models in a Changing Global Landscape’di Hotel Fairmont,Jakarta, Selasa 27 Februari 2018.


 Ia menambahkan rencana perubahan APBN akan disampaikan dalam pertengahan tahun kepada dewan untuk membandingkan APBN sebelumnya.


 "Keputusan berapa jumlah perubahan dari subsidi ini nanti akan dibahas di dalam APBN laporan semester yang akan kita sampaikan kepada dewan pada pertengahan tahun dilihat juga dari PLN dan Pertamina untuk meng-absorb (menyerap) perbedaan itu," tuturnya.


 Per Selasa, 27 Februari 2018, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman April meningkat USD0,19 menjadi ditutup pada USD67,50 per barel di London ICE Futures Exchange. Selama sesi berlangsung, Brent mencapai level tertinggi tiga minggu di USD67,90.


Sementara itu, patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk penyerahan April, naik USD0,36 menjadi menetap pada USD63,91 per barel di New York Mercantile Exchange, setelah mencapai level tertinggi 20 hari di USD64,24.


Harga tersebut didukung oleh Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih, yang mengatakan pada Sabtu bahwa produksi minyak mentah Januari-Maret di negara tersebut akan jauh di bawah tingkat batas produksi, dengan ekspor rata-rata kurang dari tujuh juta barel per hari.


Dia mengatakan Arab Saudi berharap OPEC dan sekutu-sekutunya dapat mengurangi produksi tahun depan dan menciptakan kerangka kerja permanen untuk menstabilkan pasar minyak, setelah kesepakatan mengenai pemotongan pasokan berakhir tahun ini.

 

Fje/mtvn