Jakarta (RRN) - Penyediaan rumah layak masih menjadi permasalahan sejak negara ini merdeka 70 tahun yang lalu hingga hari ini. Berbagai permasalahan dari mulai penyediaan hingga pembiayaan perumahan masih jadi kendala utama.
Permasalahan itu yang menjadi latar belakang penyelenggaraan seminar berjudul "Sejuta Rumah Untuk Rakyat" dalam rangka hari perumahan nasional hari ini.
"Padahal rumah layak yang sehat adalah hak dasar setiap manusia. Namun sejak tahun 1960 ketika itu dicanangkan program 1 rumah untuk 1 keluarga belum bisa dipenuhi sejak hari ini," ujar Direktur Rumah Khusus Kementerian Pekerjaan Umum Lukman Hakim di Auditorium Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (24/8/2015).
Lukman menuturkan, dalam seminar ini akan dihadirkan tokoh-tokoh paling kompeten di bidang penyediaan dan pembiayaan perumahan untuk mendiskusikan berbagai permasalahan dan mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut.
Hadir dalam seminar ini sebagai narasumber adalah Ketua DPD REI Provinsi Banten Soelaeman Soemawinata, Pakar Pembiayaan Perumahan Iskandar Saleh, Plt Direktur Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang Budi Situmorang dan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman PUPR Arief Sabaruddin.
Hadir pula Menteri Perumahan Rakyat pada Kabinet Indonesia Bersatu I jilid II Suharso Monoarfa sebagai pembicara kunci serta dibuka oleh Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Adapun diskusi ini difokuskan pada upaya-upaya penyediaan rumah layak yang saat ini tertuang dalam program Satu Juta Rumah untuk mengatasi keterbatasan ketersediaan rumah yang selama ini menjadi masalah.
"Acara seminar hari perumahan nasional, tujuan mendapatkan masukan dalam rangka percepatan program 1 juta rumah. Tersosialisasi sejuta rumah, teridentifikasi kondisi dan tantangan penyediaan rumah untuk rakyat," tegasnya. (dna/rrd/fn)