Bunga Kredit Masih Lanjutkan Tren Penurunan

Administrator - Rabu, 05 Juli 2017 - 15:53:32 wib
Bunga Kredit Masih Lanjutkan Tren Penurunan
Per akhir Mei lalu, rata-rata bunga kredit masih tercatat turun 5 bbps dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 11,92 persen. Cnni Pic

Jakarta: Kendati Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve menaikkan bunga acuannya pada pertengahan Maret lalu, rata-rata bunga kredit masih melanjutkan tren penurunan. Per akhir Mei lalu, rata-rata bunga kredit masih tercatat turun 5 bps dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 11,92 persen.

Adapun rata-rata bunga simpanan bergerak variatif. Bunga simpanan dengan tenor tiga dan 24 bulan yang masing-masing tercatat 6,62 persen dan 6,97 persen, turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 6,64 persen dan 7,02 persen.

Di sisi lain, suku bunga berjangka dengan tenor enam dan 12 bulan tercatat 7,03 persen dan 7,11 persen, meningkat dari 7,02 persen dan 7,10 persen pada bulan sebelumnya.

"Sementara itu, suku bunga simpanan dengan tenor satu bulan tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yakni sebesar 6,37 persen," ujar Tirta dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (5/7).

Bank Indonesia juga mencatat pertumbuhan kredit hingga Mei 2017 tumbuh 8,6 persen (year on year/yoy) menjadi Rp4.453,3 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 9,4 persen (yoy).

Perlambatan pertumbuhan kredit terutama terjadi pada kredit modal kerja yang tumbuh 8,5 persen (yoy) menjadi Rp2.050,6 trilun, melambat dibanding bulan sebelumnya sebesar 10 persen (yoy). Perlambatan juga terjadi pada kredit investasi yang tumbuh 7,09 persen (yoy) menjadi 1.117,7 triliun, melambat dibanding bulan sebelumnya sebesar 8 persen.

Sementara itu, secara keseluruhan, uang beredar dalam arti luas tercatat tumbuh 11,1 persen menjadi Rp5.126 triliun. Berdasarkan komponennya, peningkatan pertumbuhan M2 bersumber dari komponen uang kuasi dan surat berharga selain saham yang masing-masing tumbuh 10,0 persen (yoy) dan 43,2 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan April 2017 sebesar 8,7 persen (yoy) dan 30,0 persen (yoy).

Sebelumnya, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja menilai kenaikan FFR pada pertengahan Mei lalu tak serta merta membuat pihaknya berkeinginan untuk menaikkan bunga kredit. BCA bahkan menurut dia, telah menurunkan bunga pada beberapa segmen kredit.

"Kami selama ini sudah menurunkan bunga kredit dan belum pernah menaikkan lagi untuk yang korporasi. Untuk KPR sudah sudah banyak yang diberikan single digit selama tiga bulan promosi sebesar 6 persen," ujar Jahja

Jahja memperkirakan, suku bunga deposito baru akan naik pada September-Desember. Hal itu, seiring dengan pola tahunan kebutuhan likuditas yang cenderung meningkat pada paruh kedua setiap tahunnya.

cnni/agi/rrn