Jakarta: Ramadan biasanya menjadi salah satu momen yang paling dinanti oleh para pedagang pakaian di Pasar Tanah Abang. Omset pedagang di pusat grosir pakaian terbesar di Asia Tenggara ini biasanya meningkat tajam dibanding bulan-bulan biasanya.
Namun, peningkatan omset yang terjadi pada Ramadan tahun ini ternyata tak sesuai harapan. Para pedagang mengeluhkan lesunya penjualan jika dibandingkan bulan Ramadan tahun-tahun sebelumnya. Salah satu penyebabnya diduga karena semakin banyaknya penjual online.
Salah satu pedagang baju muslim di Pasar Tanah Abang Blok A, Mimi (52) mengaku sudah cukup lama berjualan di Tanah Abang. Namun, menjamurnya toko online sejak 2015 mulai menggerus pendapatannya. Ia memproyeksi penjualan tahun ini pun turun sekitar 20 persen.
"Tahun 2015 pendapatan pas lebaran itu enggak naik banyak, ya tetap lah. Bahkan tahun lalu turun. Karena ya itu, orang sudah banyak yang beli macam online," kata Mimi kepada awak media, Rabu (28/6).
Mimi mengeluhkan harga barang yang dijual oleh toko-toko online lebih murah. Padahal, barang-barang yang diambil juga ada yang berasal dari Tanah Abang.
"Banyak yang beli di sini sampai dua kodi, tapi mereka jual lebih murah dari kami. Saya enggak tahu itu bagaimana cara nawarnya mereka di sini. Jadi orang pindah ke lain hatinya cepat. Apalagi sekarang orang pegang HP semua, pencet-pencet sebentar, barang sampai," katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Pedagang jilbab dan mukena di Pasar Tanah Abang Blok B Nanang Saputra (30). Kendati pengunjung pasar Tanah Abang tetap ramai, jumlah barang yang dibeli tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya.
"Kalau sebelumnya sih ada yang beli sampai kodian, lusinan. Enggak tau sih buat dijual lagi atau gimana. Tapi kalau sekarang jarang. Ngakunya sih, mereka sudah beli online dengan harga grosiran," katanya.
Disamping itu menurut Nanang, para pedagang di pasar Tanah Abang sekarang sudah banyak yang memiliki akun media sosial untuk memasarkan barang dagangannya. Namun, dirinya belum tertarik untuk mencoba.
"Saya masih optimis kok di toko begini. Ya kalau punya karyawan banyak sih enak, ada yang jaga toko, ada yang pegang HP buat layanin pembeli," ungkapnya.
Soal keuntungannya sendiri, ia mengaku belum menghitung untuk tahun ini. Namun, ia memprediksi pendapatannya turun hingga 15 persen pada tahun ini meskipun banyak yang bertandang ke tokonya.
"Ya orang datang ya datang saja. Tapi kan belum tentu beli. Kadang ada yang datang, nawar doang, ada yang nanya barang paling mahal, tapi belinya yang murah juga ada," ujarnya.
Meski lebaran telah lewat tiga hari yang lalu, aktivitas belanja di Tanah Abang masih lengang. Bahkan berdasarkan pantuan CNNIndonesia.com Rabu (28/6), beberapa toko di Pasar Tanah Abang Blok A dan Blok B masih tutup.
Adapun pedagang yang berjualan hari ini sebagian merupakan pedagang yang memiliki toko di luar Gedung Pasar Tanah Abang. Disamping itu, ada pula pedagang keliling yang sengaja memilih pasar Tanah Abang sebagai lokasi berjualannya
Kendati banyak toko yang tutup, masih ada pembeli yang mendatangi pasar Tanah Abang untuk berbelanja. Aisyah (30) misalnya, ibu rumah tanggal asal Bekasi ini secara sengaja datang ke pasar Tanah Abang untuk berbelanja dan menghabiskan sisa Tunjangan Hari Raya (THR).
"Kebetulan tahun ini enggak mudik, jadi masih ada sisa uang buat belanja. Kemarin pas puasa kebetulan juga enggak sempet datang ke sini makanya sekarang ke sini," ujarnya.
Gedung Pasar Tanah Abang baru akan dibuka kembali pada hari Senin, 3 Juli 2017. Jadwal tersebut berlaku untuk Pasar Blok A, B dan F Tanah Abang.
cnni/agi