Pekanbaru: Masih adanya keluhan masyarakat mengenai tarif parkir yang tidak sesuai ketentuan, membuat Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru tidak bisa tenang. Keluhan ini menjadi cambuk untuk dapat menertibkan juru parkir (jukir) nakal, dan juga parkir illegal penyebab bocornya pendapatan asli daerah PAD.
Menyikapi hal ini, Kepala UPTD Parkir Bambang Armanto SH kepada media mengatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya segera membentuk tim terpadu untuk penertiban dan penindakan.
‘’Sebelumnya, kami akan rapat dahulu dengan Satpol PP, TNI/POM AD, Satlantas dan juga Satreskrim Polresta Pekanbaru. Dari rapat ini nanti tentu kita berharap bisa menertibkan jukir nakal,’’ kata Bambang, Jumat (24/2).
Dalam agenda rapat ini kata Bambang, yang menjadi poin penting yakni soal keluhan masyarakat, karena masih adanya oknum jukir mengutip retribusi di atas ketentuan, sementara yang tariff resmi itu Rp1.000 untuk sepeda motor, dan mobil Rp2.000. Di atas ini berarti melanggar ketentuan dan harus ditindak secara hukum.
Untuk itu, disebutkan Bambang, dalam melakukan penertiban terhadap jukir nakal ini, maupun parkir illegal, tidak bisa hanya dilakukan oleh Dishub saja, akan tetapi semua pihak terkait harus ikut bersama-sama memantaunya.
‘’Mudah-mudahan niat baik untuk penertiban dan penindakan ini bisa segera kami lakukan, dan hasilnya tentu memberikan rasa nyaman kepada masyarakat,’’ harapnya.
Kapan rapat bersama tim terpadu ini akan dilaksanakan? Bambang mengatakan saat ini koordinasi sudah dilakukan, tinggal penyesuaian waktu saja. ‘’Dalam waktu dekat mudah-mudahan sudah terlaksana,’’ sebutnya lagi.
Ditegaskan Bambang, pihaknya sudah selalu menegaskan kepada seluruh koorindator parkir, untuk menyampaikan kepada jukir-jukir yang dipekerjakan, supaya menarik retribusi parkir umum itu sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku.
‘’Bahkan, terhadap koordinator parkir kami tegaskan, jika tidak bisa mengindahkan arahan kami, maka akan kami cabut izinnya,’’ tegas Bambang.
Tidak hanya masalah jukir, hal yang juga menjadi sorotan saat ini adalah trotoar dijadikan tempat parkir dan jualan. Dikatakan Bambang, masalah ini juga menjadi perhatiannya. ‘”Dan sekali lagi, masalah ini juga kami minta dukungan dan pengertian masyarakat. dan tentunya kami juga akan melakukan penertiban soal ini, dan juga solusi,’’ tutupnya.
Rpc/RRN/Advertorial