Acara World Autism Awareness Day Berlangsung Meriah, Diikuti Ribuan Peserta

Administrator - Rabu, 05 April 2017 - 19:43:31 wib
Acara World Autism Awareness Day Berlangsung Meriah, Diikuti Ribuan Peserta
Acara World Autism Awareness Day berlangsung meriah, diikuti ribuan peserta. Dok Pic. RRN

Pekanbaru: Memperingati Hari Anak Autis se-Dunia, Pekanbaru Lab School mengadakan kegiatan di Car Free Day (CFD), Jalan Diponegoro, Minggu (2/4/17). Sebanyak lebih kurang 200 san anak autis dari Pekanbaru dan beberapa daerah Riau turut serta meramaikan acara tersebut.

Kegiatan ini dimulai dari jalan santai mengelilingi CFD, pameran lukisan hasil karya siswa hingga mengadakan acara hiburan oleh anak-anak autis yang berbakat dalam bidang menyanyi dan serta memberikan doorprize yang disediakan oleh sponsor seperti Tribun Pekanbaru, Harian Pagi Radar Riau, Riau Pos, Nissan Datsun, RS Awal Bros, BPJS Kesehatan dan serta sponsor lainnya.

Dalam kesempatan acara ini turut hadir oleh perwakilan Gubri, Polda Riau, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan mahasiswa dari berbagai kampus yang ada di Riau seperti UIR, UIN Suska, Tabrani Rab dan Universitas Riau.

Salah seorang Panitia Acara Alex Harefa yang juga Dirut Harian Pagi Radar Riau yang turut serta mendukung acara ini dan turut serta sebagai sponsor mengatakan, anak-anak berkebutuhan khusus ini terlihat senang dan gembira karena mereka diberi kebebasan, mulai dari berjalan santai hingga dimintai untuk bernyanyi dan berjoget oleh panitia. "Tujuan kita ingin mensosialisasikan bahwa anak autis itu tidak boleh disepelekan, mereka ini butuh bimbingan khusus. Jika diarahkan, maka sang anak bisa berprestasi dimasa depan. Sejak Lab School Autis berdiri di Pekanbaru sudah banyak anak-anak lulusan Lab School yang berhasil, dari yang dulunya tidak bisa bicara, belum tahu prestasi dan lainnya, menjadi bisa bersosial dan berbicara lancar. Bahkan berprestasi dalam bidang tarik suara,"paparnya.

Tengku M Akmal, anak dari Deswarti, merupakan salah satu anak yang sudah berhasil dari Pekanbaru Lab School memiliki perkembangan sejak usia dua tahun hingga saat ini berpendidikan setingkat SMP. Sekarang Akmal sudah memiliki bakat dibidang masak-memasak. "Saya sudah tahu Akmal memiliki kebutuhan khusus sejak usia dua tahun. Ia tidak bisa
berbicara sepatah katapun. Setelah melewati tes, kamipun memasukkannya ke Pekanbaru Lab School. Alhamdulil-lah sekarang di usia SMP, ia sudah bisa berbicara dengan lancar dan tahu hobinya, yakni memasak. Dirumah, ia selalu membantu saya bekerja di dapur,"ucapnya.

Hal yang sama juga diakui oleh Fatimah Zamzam yang memiliki anak bernama Ihsan. Ia mengaku dan mengetahui anaknya menderita autis sejak usia dua tahun. Namun saat itu, Fatimah langsung merujuknya ke dokter anak, psikiater dan psikolog. Berbeda dengan Akmal, Ihsan, pada usia SD masuk sekolah umum dan pada usia SMP masuk Lab School."Sekarang ia sudah pintar membaca, menulis dan yang paling disukainya adalah menyanyi. Saya merasa bangga, Ilham parcaya diri saat diatas panggung, "kata dia.

Zid Tpctk/RRN