RADARRIAUNET.COM: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memanggil direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyusul kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak Jumat lalu (11/11). Pemanggilan direksi BEI dilakukan guna melakukan koordinasi terkait kondisi pasar, yang akan melibatkan pula sejumlah direksi perbankan.
“Sore ini kami dipanggil OJK, jam 18.00. Kami juga akan bertukar informasi dengan perbankan,” ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio, Senin (14/11).
Menurutnya, penurunan IHSG pada Jumat pekan lalu dan hari ini merupakan imbas dari keluarnya dana asing (capital outflow) masing-masing sebesar Rp3 triliun dan Rp2,6 triliun. Selain itu, pelemahan rupiah ke level Rp13.863 pada akhir pekan lalu juga menjadi penyebab anjloknya IHSG hingga sebesar 4 persen.
Pembalikan negatif bursa saham ini, kata Tito, membuat BEI harus kerja keras mengawasi secara ketat transaksi di pasar modal. Sejauh ini, ia belum bisa memastikan kebijakan apa yang akan diambil oleh BEI guna meredam pelemahan bursa saham nasional.
Tito menuturkan, BEI masih akan melihat kondisi pasar empat hingga lima hari ke depan. Dia mengatakan, kondisi yang baru terjadi dua hari ini belum bisa dijadikan acuan untuk memprediksi potensi pelemahan bursa saham hingga akhir tahun.
Intinya, tegas Tito, BEI akan memberhentikan perdagangan jika IHSG turun hingga 10 persen sesuai dengan protokol capital outflow. Namun, perkembangan IHSG saat ini masih jauh dari indikator yang dipersyaratkan untuk menghentikan perdagangan saham.
“"Kalau satu hari turunnya 10 persen baru kami berhentikan, tapi ini kan masih jauh,” terang dia.
Dia pun berharap pelaku pasar tidak panik menilai kondisi pasar saat ini yang terjadi akibat kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS). Ia meyakinkan fundamental dari emiten di Indonesia terbilang masih cukup baik dengan pertumbuhan keuntungan per tahunnya sekitar 15 persen secara rata-rata.
“Artinya itu masih bagus. Jadi jangan takut masuk pasar modal selama fundamental perusahaan bagus. Perusahaan masih baik, masih untung, masih beroperasi dengan bagus," pungkas Tito.
Pada hari ini, Senin (14/11), IHSG kembali terkoreksi setelah melemah 2,22 persen ke level 5.115. Indeks sepanjang perdagangan bergerak di antara 5.043-5.196.
Berdasarkan catatan BEI, ada 10 emiten yang membuat IHSG turun hingga ke level tersebut. Yakni saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun 5,8 persen, PT Astra Internasional Tbk (ASII) minus 3,5 persen, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) anjlok 5,8 persen, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 5 persen, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) negatif 3,4 persen, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) turun 4,2 persen, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 1,95 persen, PT HGM Sampoerna Tbk (HMSP) minus 1 persen, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun 3,9 persen, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) turun 3,9 persen.
ags/Cnni