RADARRIAUNET.COM - Sejak akhir 2015 warga di Desa Bokor Kecamatan Rangsang Barat Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, mendambakan jaringan 3G milik Telkomsel. Namun, hingga akhir Oktober 2016, harapan itu tak kunjung terwujud. Meski alat signal 3G telah dipasang di tower, mendadak alat tersebut diturunkan lagi dengan alasan daya mesin tidak mampu.
Demikian disampaikan salah seorang warga Desa Bokor Kecamatan Rangsang, Iwan, kepada awak media, Minggu (23/10/2016). Kata Iwan, sejak tower 712 selesai dibangun sekitar akhir tahun 2015 lalu, mereka telah meletakkan harapan besar agar Telkomsel memasang jaringan 3G yang mempermudah akses internet.
"Tiap petugas datang kami selalu mempertanyakan, kapan signal 3G dipasang di tower 712. Tapi, petugas bilang buatkan saja proposal sampaikan keluhan ditandatangani kepala desa," kata Iwan kepada awak media.
Kata Iwan lagi, rata-rata masyarakat Desa Bokor mengakseskan media sosial (Medsos) setiap hari. Namun, akses jaringan EDGE dari tower 712 itu tidak membuat pelanggan nyaman. Jangankan untuk download, untuk browsing saja sangat lamban. Atas beberapa keluhan ini, Iwan berinisiatif mengirim pesan elektronik (e-mail) ke Telkomsel. Iwan tak tahu apakah keluhan itu ditanggapi atau tidak.
"Selain email, tiap bulan terus kita tanya ke petugas yang datang untuk merawat tower," beber Iwan.
Lalu, tanggal 28 September 2016 mereka mengirimkan proposal ke Telkomsel agar provider terbesar di Indonesia ini segera memasang jaringan 3G. Atas proposal tersebut, Kamis (20/10/2016) datanglah alat jaringan 3G dari Telkomsel. Alat ini dipasang ke tower pada Sabtu (22/10/2016) pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Bukannya langsung aktif, alat tersebut malah diturunkan lagi pada sore harinya sekitar pukul 17.30 WIB.
"Jelas-jelas ini membuat hati pelanggan kecewa. Alat sudah dipasang diturunkan lagi dan di bawa pulang ke Pekanbaru. Alasan mereka daya tidak mampu untuk mengoperasionalkan jaringan 3G di Desa Bokor," kata Iwan dengan nada kesal.
Kades Bokor Aminullah menambahkan, memang sejak lama Ia menerima keluhan dari masyarakat. Mereka sepakat untuk mengirimkan proposal ke Telkomsel agar provider terbesar itu mau menjawab kebutuhan pelanggan. Namun, harapan itu belum juga terwujud meski alat 3G sudah dipasang, sebab diturunkan lagi dengan alasan daya tidak mampu.
"100 persen warga Bokor pelanggan Telkomsel. Kita harap pihak provider secepatnya menanggapi keluhan ini," harap Aminullah lagi.
gor/fn/radarriaunet.com