Bagi Hasil Migas Tipis, Pemko Dumai Harapkan Penghasilan Sektor Minyak Sawit

RADARRIAUNET.COM - Walikota Dumai Zulfkili AS dengan tegas mengatakan bahwa pemerintah daerah saat ini hanyak bisa mengharap penghasilan dari sektor minyak kelapa sawit.

Pasalanya, penghasilan sumber daya alam di Kota Dumai sudah hampir habis. Tentunya sudah tidak menjadi primadona bagi pemasukan pemerintah daerah demi menunjang pembangunan.

"Saat ini jumlah minyak bumi di Riau sudah hampir habis, dan begitu juga dengan hutan yang ada. Kami saat ini sangat berharap pada sektor minyak kelapa sawit sebagai penghasilan daerah," kata Zul AS, Senin (10/10/16).

Penegasan orang nomor satu ini saat membuka Seminar Nasional Kemaritiman yang dilaksanakan Indonesia National Shipowner Association (INSA) di ballroom hotel Grand Zuri Kota Dumai.

Disebutkannya, diera tahun 1990 hingga 2000 Riau bergantung kepada pembagian hasil minyak bumi, bahkan dari hasil minyak bumi tersebut 40-60 persen masuk ke APBN dan didistribusikan kepada daerah penghasil dan pengolah.

Saat ini dikatakannya, Riau kususnya di Dumai beralih dalam pengelolaan sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO). Dimana dibidang tersebut diekspor ke 60 sampai 70 negara dari pelabuhan yang ada di Kota Dumai.

"CPO yang di ekspor dari Dumai berasal dari Provinsi Riau, Sumatera Utara bagian Selatan, Jambi dan juga Sumatera Barat. Hasilnya bagi negara cukup luar biasa, tapi sayangnya Dumai belum kebagian yang adil dalam hal ini," ucapnya.

Walikota Dumai, berharap kepada pengurus INSA Dumai maupun Pusat bisa membantu Kota Dumai mendapatkan porsinya dalam sektor pelabuhan. Semua itu tujuannya demi menunjang program pembangunan.

Seminar yang bertema Kota Dumai Dalam Lintasan Poros Maritim Indonesia dihadiri oleh Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara Udin Hianggio serta 21 perwakilan DPC INSA seluruh Indonesia.


rtc/fn/radarriaunet.com