Sriwijaya Air Bakal Jadi Maskapai Kedua yang Masuk Bursa Saham

Administrator - Kamis, 29 September 2016 - 16:42:21 wib
Sriwijaya Air Bakal Jadi Maskapai Kedua yang Masuk Bursa Saham
Sriwijaya Air Bakal Jadi Maskapai Kedua yang Masuk Bursa Saham. dtc

RADARRIAUNET.COM - Perusahaan maskapai Indonesia, PT Sriwijaya Air berencana mencatatkan kepemilikannya di bursa saham melalui Initial Public Offering (IPO) pada Maret 2017 mendatang. Jika ini terjadi, Sriwijaya akan jadi maskapai kedua yang melantai di bursa saham setelah PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).

Pencarian dana segar ini dilakukan guna mengembangkan bisnis perusahaan, di antaranya untuk mendatangkan Pesawat 777-300ER. Pesawat itu direncanakan untuk mengangkut jamaah umrah dan rute ke luar negeri lainnya.

"Kita berpikir untuk pengembangan usaha. Misalnya rencana kita, saya sudah komunikasikan kepada pihak lessor untuk mendatangkan pesawat 777-300ER untuk penerbangan rute panjang. China misalnya dan negara terdekat ASEAN lainnya. Tapi tujuan utamanya adalah penerbangan umrah dan haji," ujar CEO Sriwijaya Air, Chandra Lie saat ditemui di KPP Madya Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2016).

Ia berharap, dengan didaftarkannya perusahaan dalam tax amnesty, maka seluruh pembukuan perusahaan dapat lebih baik lagi, sehingga dana yang masuk dari luar negeri berkat tax amnesty tadi dapat membantu perusahaan membeli saham-saham Sriwijaya Air Group ketika IPO.

"Mimpi saya, ketika IPO, buku saya sudah rapi. IPO itu mimpi besar seluruh perusahaan yang ada di Indonesia. Dengan adanya tax amnesty, saya meminta support-nya uang yang akan masuk, bisa membeli saham-saham Sriwijaya Air Group untuk di-IPO-kan. Harapan saya, kalau Tuhan menghendaki rencana di bulan Maret 2017," jelasnya.

Chandra mengungkapkan, perusahaan berencana menambah tiga pesawat Boeing 777-300ER. Ia berujar, dirinya memiliki mimpi untuk menerbangkan jamaah Indonesia melaksanakan umrah di tanah suci.

"Untuk pesawat saya harapkan akhir tahun ini 1 pesawat, 2017 ada 2 pesawat. Artinya kita harus siapkan 3 pesawat agar ada standby pesawat untuk mendukung operasional," tutur dia.

"Kalau Tuhan membuka jalan, kita berkomitmen dalam waktu 5 tahun, seluruh pegawai Sriwijaya Group sudah umrah dan jadi haji kecil," tambahnya.

Menurutnya, saat ini, manajemen tengah merampungkan proses surat-menyurat terkait IPO tersebut, dan telah rampung sekitar 70%. Hal ini lah yang kemudian meyakininya dapat melakukan IPO dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan mendatang. Namun demikian, ia belum bisa mengungkapkan berapa besaran dana yang diincarnya.

"Kalau dikatakan Maret 2017 kita mau IPO tentunya sudah rampung sekitar 70% prosesnya," tandasnya.


dtc/fn/radarriaunet.com