RADAR BISNIS Perusahaan tour and travel anak usaha TransCorp, AntaVaya Group melalui PT Vaya Transport meluncurkan lini bisnis baru berjenis penyewaan bus mewah yang mulai beroperasi pada tahun ini.
Perusahaan berharap lini bisnis ini mampu memperkuat posisi sebagai unit usaha yang bergerak di bidang tour dan travel kelas premium.
Presiden Direktur PT Vaya Transport, Dony Oskaria mengatakan bahwa ekspansi ke bisnis bus premium ini sesuai dengan misi jangka panjang perusahaan sebagai one-stop travel services yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
"Dengan meluncurkan lini bisnis ini, kami harap bisa menjadi perusahaan travel kelas bisnis yang terintegrasi dari mulai ticketing sampai ke bisnis transportasi. Hal ini pun kami lakukan juga untuk memperkuat segmen kami yang mengambil segmen pasar AB (menengah ke atas)," jelas Dony di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (24/8).
Ia mengatakan bahwa bus-bus mewah ini nantinya bisa disewa untuk kebutuhan sekolah, kebutuhan korporasi, bahkan perusahaan juga merambah jasa transportasi massal antar kota. Di samping itu, bus-bus ini terbagi dalam dua jenis yaitu big bus dengan kapasitas 43, 48, dan 59 tempat duduk serta medium bus berkapasitas 27 dan 31 tempat duduk.
Bus-bus tersebut dilengkapi oleh koneksi Internet nirkabel (Wi-Fi), dua bagasi yang terletak di kedua sisi bus, dua unit LCD TV, serta USB charging port. Perusahaan juga menjamin bahwa pengemudinya merupakan pihak terlatih dan berpengalaman, sehingga keamanan penumpang terjaga.
Dengan merambah bisnis baru ini, perusahaan berharap lini ini bisa berkontribusi 20 persen terhadap total pendapatan perusahaan pada empat tahun mendatang. Perusahaan pun nantinya juga akan menambah armada bus dari tahun ke tahun.
"Target tersebut pun juga kami imbangi dengan penambahan armada, dimana kami rencananya akan memiliki 300 unit bus mewah pada tahun 2019. Kami sangat optimistis akan pertumbuhan tersebut karena kami melihat tren positif di bisnis tour dan travel kelas atas," jelasnya.
•
Sebagai gambaran atas hal tersebut, ia mengatakan bahwa laba usaha perusahaan meningkat 150 persen antara tahun 2013 ke 2014 dan kemudian angka tersebut berulang lagi pada tahun berikutnya. Demi memanfaatkan momentum itu, perusahaan juga akan menggelontorkan uang sebesar Rp 500 miliar untuk menggarap pasar-pasar tour and travel yang belum dimasuki oleh perusahaan hingga tahun 2019.
"Uang tersebut utamanya kami gunakan untuk pemgembangan bisnis penyewaan bus mewah ini dan juga program Umrah yang kami luncurkan tahun depan. Di luar kedua hal tersebut, kami juga akan kembangkan bisnis Meetings, Incentinves, Conferences, and Exhibitions (MICE), dimana sektor itu kami harapkan bisa berkontribusi sebesar 30 persen terhadap revenue kami di 2019," jelasnya. (gir/gir/fn)