5 Tahun Kampar Membangun, Salah Satunya Bina Kaum Ibu yang Hobi Rumpi

Administrator - Kamis, 22 September 2016 - 12:15:58 wib
5 Tahun Kampar Membangun, Salah Satunya Bina Kaum Ibu yang Hobi Rumpi
Bupati Jefry Noer. ssc

RADARRIAUNET.COM - Selama 5 tahun Pemerintah Kabupaten Kampar, Riau, telah menjalankan berbagai program pembangunan dan kesejahteraan untuk masyarakat setempat, salah satunya adalah membina kaum ibu yang tadinya hobi rumpi menjadi pejahit yang berpenghasilan setiap bulannya.

Hal itu yang kemudian membuat stasiun televisi swasta, I-News TV (MNC Group) tertarik dan ingin mengupas tuntas tentang bagaimana keberhasilan Pemerintah Kabupaten Kampar membimbing dan melatih masyarakat hingga menjadi berhasil dan mandiri.

Diacara yang dilaksanakan Jumat (16/9/2016) itu, Bupati Jefry Noer mengakui untuk dapat meningkatkan ekonomi masyarakat memang Pemerintah Kabupaten Kampar melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bekerja keras agar ekonomi masyarakat dapat meningkat terutama yang ada di desa-desa.

Diawali dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PBKM) yang di lakasanakan oleh Disperindag yang bekerjasama dengan TP-PKK Kampar, demikian Jefry, maka dilakukan pembinaan bagi ibu-ibu rumah tangga, serta kaum perempuan yang putus sekolah khususnya masyarakat miskin.

"Mereka diberikan pelatihan jahit menjahit secara gratis atau tidak di pungut bayaran bahkan diberikan makan siang, snack, uang saku dan baju seragam," kata Jefry Noer.

Jefry menjelaskan, melalui pelatihan jahit menjahit PKBM ini, diharapkan ibu-ibu lebih produktif dalam membantu meningkat ekonomi keluarga, dimana selama 24 hari mereka diberikan pelatihan.

"Setelah selesai mereka dilatih mereka akan membentuk kelompok di setiap desa dan mengembangkan ilmu yang sudah di ajarkan, kemudian mereka membuat kelompok di setiap desa dan kita berikan mesin jahit sebagai modal usaha mereka dengan catatan mesin jahit tersebut tidak boleh dijual," kata Bupati Kampar.

Sampai saat ini, kata dia, Pemerintah Kabupaten Kampar melalui Disperindag yang bekerjasama TP-PKK tersebut sudah melatih lebih kurang 2.000 peserta sebab kegiatan ini dilaksanakan dari tahun 2013 dimana dalam satu angkatan kita melatih sebanyak 90 orang peserta.

Bupati yang sering turun ke desa-desa ini juga menjelaskan, awal mulanya ia melihat banyak ibu-ibu yang ada di desa yang tidak produktif, suka merumpi yang justru tak ada hasil.

"Ketika saya turun ke desa-desa, saya melihat banyak sekali ibu-ibu yang produktif padahal jika ibu-ibu itu mau, maka saya yakin mereka bisa membantu meningkatkan ekonomi dan menambah pengahasilan keluarga," kata Jefry Noer.

Selain itu, kata dia, Pemda Kabupaten Kampar juga mempunyai program Rumah Tanggal Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE), dimana dengan lahan 1.000 meter persegi, keluarga yang ada di desa-desa mampu berpenghasilan Rp20 juta hingga Rp25 juta setiap bulannya.

"Namun masyarakat terlebih dahulu harus mengikuti bimbingan pelatihan terlebih di Pusat Pelatihan Pertanian Perdesana Swadaya (P4S)," katanya lagi.

Pada RTMPE ini, demikian Jefry, petani yang ada di desa banyak mendapatkan penghasilan dari pemanfaatan dari pengolahan kotoran serta urine sapi yang berjumlah 6 ekor.

Ia katakan, lewat program ini kotoran sapi bisa dibuat biogas dan pupuk yang kemudian dijadikan sebagai pengganti gas elpiji untuk memasak dan juga bisa dijadikan lampu penerangan di setiap rumah.

"Sedangkan pupuk bisa dijadikan penyubur tanaman yang ada disekitar RTMPE tersebut, ada bawang merah, cabai dan sayuran dan sisanya dapat dijual. Begitu juga urine sapi, dengan pengolahan secara sederhana tanpa bahan kimia, mampu menjadikan pupuk yang mempunyai kualitas bersaing dan bisa dijual. Biourine ini jika dijual per liter harganya mencapai Rp15.000 dan satu hari bisa menghasilkan 1.008 liter urine sapi," kata Jefry.

Sebagai pendukung pengahasilan para petani, lanjut Jefry, di RTMPE ini juga ada 100 ekor ayam petelur, 8.000 ekor ikan lele, tanaman cabai, bawang merah dan sayur-sayuran. "Dalam artian, masyarakat tersebut hanya menyiapkan beras, gula, kopi, teh, minyak goreng, garam, mie instan karena semua kebutuhan lainnya tersebut sudah ada di lahan RTMPE tersebut," kata Jefry mengakhiri.


rbc/fn/radarriaunet.com