RADARRIAUNET.COM - Upaya menyelamatkan lahan persawahan di Desa Mentayan, Kecamatan Bantan, Bengkalis yang berbatasan dengan Selat Malaka dari dampak abrasi, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Universitas Riau (UR) bersama Kelompok Masyarakat Konservasi Lingkungan Pesisir (KMKLP) Desa Mentayan menanam sekitar 1.000 batang mangrove.
Kegiatan bhakti sosial digelar Ahad (4/9/16) lalu ini penanaman mangrove ini dapat mencegah abrasi minimal memperlambat ataupun memperkecil laju abrasi. "Di samping itu, ekosistem hutan mangrove dapat dijadikan benteng atau pelindung untuk lahan persawahan masyarakat yang menanaman padi yang letaknya di sepanjang pesisir pantai," ungkap Koordinator Mahasiswa Kukerta UR Desa Mentayan Adi Kurniawan, Rabu (7/9/16).
Hadir dalam penanaman mangrove tersebut, Pj. Kepala Desa Mentayan Manhudi, Ketua Kelompok Masyarakat Konservasi Pesisir Desa Mentayan, Jalaludin. Kegiatan diikuti mahasiswa Kukerta, perangkat desa, Ketua RT dan RW se-Desa Mentayan, Karang Taruna, pemuda dan masyarakat se-setempat. Informasi tambahan, Desa Mentayan, Kecamatan Bantan juga termasuk salah satu desa di pesisir Selat Malaka, menghadapi acaman abrasi. Kemudian keberadaan ekosistem mangrove yang terus berkurang akan semakin memperparah abrasi.
rtc/radarriaunet.com