Lembaga Adat Melayu Rohil Kesal IPDN Pindah

Administrator - Senin, 29 Agustus 2016 - 14:29:52 wib
Lembaga Adat Melayu Rohil Kesal IPDN Pindah
Kampus IPDN Rohil. riausky
RADARRIAUNET.COM - Pasca pindahnya kampus IPDN yang dinilai diam-diam oleh masyarakat Rohil, banyak pendapat yang muncul. 
 
Begitu juga ditubuh Lembaga Adat Melayu (LAM) Rokan Hilir, tokoh masyarakat melayu Rohil memberi pandangannya bahwa pindahnya kampus tersebut memang melukai hati masyarakat Rohil.
 
Menurut H Rasyid Abizar Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau Kabupaten Rokan Hilir yang bergelar Datuk setia amanah masyararakat Adat Rokan Hilir, pada mulanya dalam penetapan penempatan IPDN di Kabupaten Rokan Hilir oleh Menteri Dalam Negeri melalui Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri, seharusnya dalam pemindahan IPDN dari Kabupaten Rokan Hilir Ke Pekambaru, seharusnya harus ada pemberitahuan kepada Pemkab Rohil.
 
Pemindahan itu juga harus ada surat keputusan sebagai tanda pemindahannya atau surat pencabutan kembali tentang penempatan awal di Kabupaten Rokan Hilir pemberitahuan dari Menteri Dalam Negeri.
 
"Jadi kami menyarankan kepada Pemkab Rohil, agar menyurati menteri dalam negeri tentang status Pemindahan IPDN dari Kabupaten Rokan Hilir ke Pekanbaru biar ada kejelasannya," pungkas H Rasyid Abizar.
 
Menurut Datuk Setia Amanah Masyarakat Adat Rokan Hilir ini, dengan adanya kampus pendidikan tinggi di Rohil tentunya akan memajukan sumber daya manusianya, seperti ungkapan jika engkau tidak belajar, engkau tidak akan berubah dan apabila engkau tidak berubah, engkau akan mati. Belajar dengan giat atau mati dengan binasa.
 
"Mati disini artinya bukan meninggal dunia, tapi mati disini, lebih kepada kita tidak bisa berbuat apa-apa, karena tidak punya ilmu pengetahuan dan skill yang cukup," kata H Rasyid lagi.
 
Untuk itu perlu generasi muda Rokan Hilir yang dipersiapkan dengan Sumber Daya Manusianya (DM)  yang kuat, supaya nanti dapat menggali potensi-potensi alam yang ada dikabupaten Rohil. 
 
Menurut Rasyid buat apa daerah bangun gedung gedung atau program program yang tidak ada incomenya untuk masyarakat Rohil. Sementara ilmu pengetahuan generasi muda Rohil, tidak siap pakai apabila dibutuhkan oleh lapangan kerja yang tersedia di Rohil nantinya.
 
Apalagi menghadap pasar bebas, masyarakat harus mampu bersaing dengan pendatang yang akan bebas masuk di daerah kita. Untuk itulah lembaga Adat Melayu Riau Kabupaten Rokan hilir menyarankan kepada Pemkab Rohil, untuk memikirkan ke depan kelangsungan hidup masyarakat Rohil, untuk menjawab ini, saran H Rasyid harus digalakkan dunia pendidikan di bumi seribu kubah ini. Agar generasi penerus kita berpendidikan dan berilmu pengetahuan yang cukup dengan skillnya.
 
Menyikapi komentar Direktur Kampus IPDN Riau, Profesor M Ilham, tentang surat Mendagri bahwa Kampus IPDN di Rokan Hilir itu, akan dijadikan nanti  kampus waspda bencana dan Kampus Satpol PP, hal ini tambah Rasyid perlu dipertimbangkan asas manfaatnya oleh Pemkab Rohil dan DPRD Rohil. 
 
Menurut tokoh masyarakat melayu ini, berhubung kampus tersebut bangunannya milik Rohil, lebih baik digunakan untuk kampus berbasis pendidikan, seperti Universitas Negeri atau Polyteknik, manfaatnya jelas untuk masyarakat Rohil.
 
"Karena generasi putra putri atau anak keponakan kami yang ada di Rokan hilir sangat butuh ilmu pengetahuan yang lebih tinggi lagi dan pengetahuan Ahli untuk siap pakai sebagai generasi yang siap membangun kabupaten Rokan Hilir ke depan. Apalagi ke depan SDA Rohil tidak bisa lagi kita handalkan," pungkas Rasyid.
 
Sesuai dengan ungkapan melayu yang mengatakan masa lalu dijadikan guru, masa kini dicermati, masa depan diperhitungkan atau memandang ke masa datang, menengok kepada silam dan hari ini sama dikaji, hari esok sama ditengok.
 
"Untuk ke depan, tentang kampus yang ditinggalkan IPDN yang merupakan aset kita, peruntukannya ke depan, kiranya Pemda Rokan Hilir harus selalu berkoordinasi dulu dengan tokoh masyarakat Rohil. Ibarat tali berpilin tiga, atau tiga tungku sejerangan, yaitu umaroh, ulama dan masyarakat adat, agar ke depan tidak terulang lagi seperti IPDN pergi tanpa pesan atau pulang tak tampak punggung yang diberlakukan pada negeri yang kita cintai ini," tegas H Rasyid. 
 
 
Rusdy/radarriaunet.com