RADARRIAUNET.COM - Ketua KPK Agus Rahardjo mengaku sempat meminta tambahan penyidik saat bertemu dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Jumat kemarin. Agus mengatakan penambahan penyidik itu lantaran ada banyak agenda yang membutuhkan banyak sumber daya manusia (SDM).
"Saya menceritakan mengenai rencana SDM yang ingin kita rekrut dari Polri. Saya menceritakan SDM di tahun 2016 kekurangan seperti apa, 2017 seperti apa," kata Agus di Tanakita Camping Ground, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (19/8/2016) malam.
Agus menyebut sejumlah alasan mengenai penambahan penyidik dari Polri tersebut. Alasan itu salah satunya tentang wacana pembentukan KPK di daerah serta perlu digencarkannya operasi tangkap tangan (OTT). "Karena akan ada keinginan kita mulai 2017 itu ada beberapa perwakilan, kemudian OTT juga enggak kendor, kalau bisa kita tambah, kemudian bangun kasus baru, kita kan bisa mulai bangun kasus," kata Agus.
Sebelumnya pada Jumat kemarin, Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersama beberapa orang pejabat tinggi di jajaran Polri hari ini mendatangi KPK. Dia mengaku ingin bersilaturahmi bersama pimpinan serta penyidik Polri yang tengah bertugas di sana.
Selain melakukan silaturahmi, dalam kesempatan itu dibicarakan pula peningkatan kerjasama dan sinergi antar kedua lembaga tersebut untuk pemberantasan korupsi di masa depan dengan melakukan joint investigation untuk penanganan kasus-kasus serius. "Kami juga sepakat melakukan joint investigation untuk kasus penting. KPK punya kelebihan dan kewenangan yang kuat, sehingga kami siap mendukung," ujar Tito kepada wartawan di gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jaksel, Jumat (19/8/2016).
Tito tidak secara spesifik menjelaskan apa saja kasus penting yang akan ditangani bersama KPK. Namun seluruhnya tak terlepas dari penanganan kasus yang berhubungan dengan pemberantasan korupsi. "Misalnya, sejumlah anggota KPK didukung oleh Polri untuk pemberantasan kasus penting," kata Tito memberi contoh.
"Negara kita maju, tapi kultur koruptif masih ada. Karena itu kami sepakat di garis depan untuk mensinergikan kerja sama untuk pemberantasan korupsi," sambung Tito.
teu/dtc/radarriaunet.com