Ternyata Sekolah di Siak Masih Banyak Kekurangan Ruang Kelas

Administrator - Senin, 08 Agustus 2016 - 13:32:14 wib
Ternyata Sekolah di Siak Masih Banyak Kekurangan Ruang Kelas
Syamsurijal bertanya kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Siak terkait kekurangan lokal. isc
RADARRIAUNET.COM - Ternyata Program Pemerintah Kabupaten dalam program 12 tahun wajib belajar bagi anak, tidak sesuai dengan fasilitas yang ada saat ini. Sekolah-sekolah di Kabupaten Siak masih ada kekurangan ruang kelas, hal itu menjadi tanda tanya bagi Wakil Rakyat yang menduduki kursi DPRD Siak saat melakukan dengar pendapat (Hearing) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Siak, Kamis (4/8/16) di Rungan Banggar DPRD.
 
Hearing tersebut dipimpin ketua komisi I Sujarwo didampingi wakil ketua komisi I Suratmaji serta anggota komisi Marihot Lumban Tobing, Jannes Simanjuntak, Oloan Munte dan Syamsurijal. Sementara itu dari Disdikbud langsung dihadiri kepala Dinas Kadri Yafis, Sekretaris Dinas Suprapto beserta 14 UPTD Pendidikan dan Kebudayaan se-Kabupaten Siak.
 
Saat hearing, Suratmaji mempertanyakan sebab terjadi kekurangan kelas tersebut dan ia juga menanyakan masalah penerimaan siswa baru masih ada yang bermasalah tentang kurang diminatinya sekolah tersebut oleh siswa dan ia juga menanyakan bagaimana cara pembinaan sekolah swasta agar diminati juga oleh siswa. “Yang menjadi pertanyaan kita, bagaimana bisa ada kekurangan kelas, seperti apa penerimaan siswa barunya,” tanya Suratmaji.
 
Kadri Yafis mengatakan hal tersebut sudah menjadi hal biasa di dunia pendidikan. Karena siswa lebih memilih sekolah favorit dibandingkan sekolah swasta, sehingga sekolah yang di anggap favorit tersebut membludak sampai-sampai tidak bisa di tampung lagi, sementara untuk sekolah yang kurang diminati bahkan kelas nya banyak yang kosong. “Padahal kita telah melakukan pembagian Rayon untuk mengantisipasi hal tersebut, supaya ada pemerataan sehingga tidak adalagi yang memilih-milih sekolah. Kadang orang tua siswa tidak mau, ia masukkan juga anaknya ke sekolah favorit,” terang Kadri.
 
Kadri mengakui tak jarang orang tua siswa menggunakan kekuasaannya untuk meminta anaknya disekolah tersebut. 
 
 
teu/isc/radarriaunet.com