Pasca Tewasnya Pekerja Kilang Sagu, Kades Lukun Minta Pemkab Meranti Tinjau Ulang Izin Operasionalny

Administrator - Jumat, 29 Juli 2016 - 09:01:27 wib
Pasca Tewasnya Pekerja Kilang Sagu, Kades Lukun Minta Pemkab Meranti Tinjau Ulang Izin Operasionalny
Saat pihak kepolisian melakukan olah TKP Kilang Sagu milik Ayong di Desa Lukun Kecamatan Tebingtinggi Timur. rgc

RADARRIAUNET.COM - Pasca tewasnya Ahmad Zamzami (43th) yang di duga terkena sengatan listrik saat bekerja sebagai karyawan kilang sagu Uludermi milik Muslin alias Ayong di Desa lukun Kecamatan Tebingtinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti pada Selasa (19/7/2016) lalu, Kepala Desa Lukun, Lukman meminta kepada pihak Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti khusunya kepada dinas terkait untuk dapat kembali meninjau izin pengoperasional serta kelayakan peralatan yang dioperasionalkan di kilang sagu tersebut.

"Kita minta Kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti untuk dapat meninjau ulang izin operasional bangsal sagu tersebut, selain itu tentunya kelayakan peralatan yang dioperasionalkan, hal itu perlu dilakukan demi keselamatan para pekerja, Kita tidak ingin hal yang sama terjadi lagi, jangan sampai ada warga yang tewas karena hal yang sama, untuk kita benar-benar meminta kepada dinas terkait untuk meninjau ulang perizinan dan kelayak peralatan yang dioperasionalkan di basangsal tersebut," Ungkap Lukman beberapa waktu lalu.

Menurut Lukman sejumlah peralatan yang dioperasionalkan di kilang sagu tersebut sudah tidak layak untuk di operasionalkan dan ia melihat sendiri kondisi peralatan yang dioperasionalkan di kilang sagu milik Ayong tersebut tidak layak terutama intalasi listriknya, dan perlu dilakukan rehabilitasi. "Saya hadir bersama pihak kepolisian saat pihak kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP)," katanya.

Selanjutnya, lukman juga minta Kepada pihak pegusaha kilang sagu tersebut dapat dilakukan rehabilitasi sehingga peralatan yang tidak layak dioperasikan bisa segera diganti terutama intalasi listriknya kabel-kabel listrik ada yang sudah cukup lama jadi perlu adanya pembaruan sehingga tidak membahayakan kepada para pekerja seperti yang terjadi pada kejadian yang lalu.

Dipaparkan Lukman lagi, Jika dipaksakan beroperasi dengan kondsi peralatan yang sudah lama di bangsal sagu tersebut, dikwatirkan bisa mengancam keselamatan para pekerja yang lainnya.

"Jika peralatan yang dioperasionalkan di bangsal sagu tersebut tidak layak dan masih tetap dioperasikan, maka kami juga merasa keberatan bangsal sagu kembali beroperasi di wilayah Desa lukun ini, karena ini bisa membahayakan keselamatan para perkeja," tegas Lukman lagi.


rgc/fn/radarriaunet.com