Pekanbaru, (RRN) - Kepala Dinas Pertanian Pekanbaru, El Syabruna menyebutkan potensi pasar ikan hias asal daerah setempat cukup besar untuk memenuhi permintaan di dalam provinsi maupun luar daerah.
"Kegemaran baru masyarakat terhadap ikan hias lokal merupakan potensi pasar yang besar dan perlu pengelolaan untuk kesinambungan usaha tersebut," kata Kadisten El Syabruna di Pekanbaru, Minggu.
Kegemaran masyarakat terhadap ikan hias lokal juga mulai dikelola dua asosiasi.
Dia mencontohkan salah satu yang digemari remaja dan dewasa seperti yang sudah mendunia adalah Ikan Cupang. Masyarakat sebenarnya sudah lama akrab dengan ini, cuma saja gaungnya belum begitu mengggema.
Biasanya ikan hias yang dikoleksi masyarakat tidak yang berukuran besar, tapi yang kecil seperti cupang dan mas koki. Ikan hias ini sudah menjadi hiburan murah meriah yang bisa dirasakan dengan melihatnya sehingga menghilangkan stress.
Diharapkan peluang ini berdampak ekonomi pada pihak terkait seperti pembenih, penjual, pembuat akuarium, penjual makanannya.
Saat ini saja, harga Ikan Hias Cupang berkisar Rp100 ribu hingga Rp1 juta.
"Secara tidak langsung membuka lapangan pekerjaan dan tentunya mengurangi pengangguran. Ke depan kita mendorong ikan hias wajib di ada di hotel atau pun pusat perbelanjaan sembari membiana masyarakat menyediakan produk itu," tambahnya.
Salah satu pembinaan itu adalah dengan mengadakan kontes Ikan Cupang di Pasar Ikan Higienis Pekanbaru, Sabtu-Minggu ini. Dinas memfasilitasi kegiatan ini bekerjasama dengan Diamond Fish Club.
Namun pada kegiatan ini, antusias masyarakat belum terlihat karena lokasi kontes di sekitar lingkungan dinas. Ke depan, lanjut dia, direncanakan akan dilakukan di pusat perbelanjaan.
"Lebih bagus di Mal, sambil belanja yang lain juga bisa beli ikan hias. Kalau di tempat khusus seperti ini waktunya terbatas, ini akan jadi pelajaran bagi dinas," ulasnya.
Kontes ini menurutnya barulah tahap awal untuk belajar agar ke depan sudah ada dasar membuat yang lebih besar lagi. Hal itu dimungkinkan dengan meningkatkannya tidak hanya Piala Walikota, tapi Piala Gubernur seperti di Sumatera Barat. (ant/fn)