Terpantau 25 Titik Api di Rohil

Administrator - Jumat, 15 Juli 2016 - 15:45:57 wib
Terpantau 25 Titik Api di Rohil
Bupati Rohil H Suyatno meninjau lokasi kebakaran lahan di Kepenghuluan Parit Aman, Kecamatan Bangko, Selasa (12/7/2016). rpg
RADARRIAUNET.COM - Cuaca pada tengah hari siang itu terasa cukup panas. Kepulan asap putih terlihat keluar dari balik sisa kebakaran yang telah dipadamkan. Pita kuning bertuliskan police line terpasang di lahan yang terbakar di Kepenghuluan Paritaman, Kecamatan Bangko yang luasnya sekitar satu hektar. 
 
"Masih ada saja yang membakar," kata Bupati Rohil H Suyatno, Selasa (12/7) ketika meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kepenghuluan Parit Aman, Kecamatan Bangko. 
 
Di lokasi karhutla itu, orang nomor satu Kabupaten Rohil masuk ke lokasi yang  bekas terbakar. Pandangan matanya ditujukan ke beberapa tempat untuk melihat semak belukar yang menghitam. Bahkan, ayah dari ketiga anak ini menyempatkan waktu untuk berdialog dengan masyarakat maupun petugas dari Polsek Bangko.
 
Kondisi semak belukar yang sudah kering ini, tambah Suyatno, jelas sangat mudah terbakar. Kalau sudah terbakar, maka kondisinya bakal sulit untuk ditanggulangi.  
 
"Jadi, saya bermohon kepada Bapak-bapak, bila ada lahan yang terbakar, ayo kita padamkan bersama-sama," ajak Suyatno saat berdialog dengan masyarakat. 
 
Di sebelah kiri jalan masuk di lingkungan RT 09, Kepenghuluan Parit Aman, bupati melihat lebatnya semak belukar yang telah mengering. Kalau kondisi semak yang kering begini, begitu terbakar dan ditiup angin jelas cepat membesar. 
 
"Saya minta kepada semua pihak agar tetap siaga terus selama berada di musim panas ini," kata Suyatno. 
 
Berdasarkan informasi yang diterima, lanjut Suyatno, jumlah hot spot yang terpantau di Kabupaten Rohil tercatat sekitar 25 titik tersebar di beberapa kecamatan. Salah satu di antaranya di wilayah Kecamatan Bangko. 
 
"Diharapkan agar semua pihak dapat dengan cepat melakukan pemadaman," kata Suyatno.
 
Seiring dengan itu, tambah suami dari Hj Wan Mardiana ini melanjutkan, koordinasi dengan pihak provinsi maupun pusat terus dilakukan. "Dari koordinasi itu, water bombing segera dilakukan kalau memang diperlukan," kata Suyatno. 
 
 
hum/radarriaunet.com