RADARRIAUNET.COM - Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, melaksanakan pertemuan Silaturrahmi dengan para tokoh HKBP dan peserta Sinode HKBP distrik XXII Pekanbaru, baru-baru ini di gedung daerah Pekanbaru.
Sehubungan dengan diadakannya sidang Sinode HKBP sedunia di Pekanbaru baru-baru ini, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyempatkan diri untuk mengadakan pertemuan dan bersilaturrahim dengan para tokoh HKBP dan peserta Sinode yang terdiri dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan dari beberapa pemimpin datang dari manca negara.
Dalam kesempatan Silaturrahmi yang digagas oleh gubri tersebut, tampak beberapa tokoh adat batak, sekaligus pengurus Besar HKBP distrik XXII Pekanbaru, diantaranya Bapak Hutahaean dengan isteri, Bapak Viator Butar-butar dengan isteri serta para pendeta dan pengurus gereja HKBP se provinsi Riau.
Menurut salah seorang pendeta dan sekaligus pengurus distrik HKBP XXII, yang mewakili daerah kabupaten Kampar, Pdt. Barimbing, S.Th, mengatakan bahwa pelaksanaan pertemuan dengan antara pemerintah Riau dan pihak Gereja HKBP khususnya se-Riau, sangat dibutuhkan kedua belah pihak.
"Ini Untuk membangun hubungan baik antara gereja dan pemerintah. Agar tidak ada pembatas gereja dan negara ini. Hal ini sangat menunjang untuk bekerja sama antara gereja dan pemerintah dalam memperbaiki bidang kehidupan, seperti politik, agama, tingkat moralitas masyarakat dan lain-lain, " katanya.
Gereja harus mampu berdampingan dan bergandengan tangan dengan pemerintah, dimana gereja dapat menjadi mitra pemerintah dalam membangun daerah dan menjamin kenyamanan masyarakatnya, khususnya dalam hal ini masyarakat Kristen, dalam beribadah sesuai dengan keyakinannya masing-masing.
Sebagai warga negara Indonesia yang berasaskan Pancasila dan kebhinnekaan, HKBP adalah merupakan sebuah organisasi yang keberadaannya ada dalam sebuah negara, yang bertugas membangun tingkat spiritual yang meliputi sisi moralitas, karakter yang baik, dan sikap yang mampu membangun kebersamaan dalam bermasyarakat, " katanya.
Gereja dan pemerintah mempunyai tugas berat. Karena itu Gereja dan pemerintah harus mampu bersinergi untuk dapat serta membangun manusia yang sesuai harapan bangsa dan negara. Hal seperti ini harus selalu dilakukan, mengingat hal ini adalah sektor yang vital, karena menyangkut pembentukan manusia Indonesia ke depan.
Dalam kesempatan ini pihak HKBP sekaligus memberitahukan agenda sidang Sinode, yang sedang berlangsung di distrik XXII HKBP Pekanbaru, kepada gubernur Riau. Pada agenda Sinode ini HKBP se Dunia melalui perwakilan dari seluruh daerah di Indonesia dan manca negara, akan melaksanakan proses sidang untuk merestrukturisasi kepengurusan di tingkat pusat atau dalam istilah di HKBP disebut pergantian Eporus.
Dalam suasana penuh ke akraban itu, gubri menyambut baik semua program dan kegiatan HKBP yang sudah banyak berperan khususnya dibidang pendidikan dan kebudayaan di Riau. Menurutnya masyarakat Kristen, khususnya HKBP dengan semua program kemanusiaan, yang sudah banyak dilakukan, harus terus dipelihara, bahkan jika memungkinkan, harus makin ditingkatkan lagi.
"Gereja HKBP dan pemerintah saya harapkan dapat terus bekerja sama untuk membangun bidang spiritual masyarakat. Kita dan semua elemen masyarakat di Riau ini, saya harap bisa selalu bahu membahu dalam membangun Riau kedepan, " katanya.
Riau ini adalah milik kita bersama. Riau ini bukan lagi hanya milik melayu saja, tetapi Riau saat ini sudah menjadi bagian dari banyak suku, agama, dan keyakinan yang berbeda-beda, " tutupnya.
Feri Sibarani, STP/radarriaunet.com