Dikritik Masyarakat Dermaga Baru, Kadishubkominfo Salahkan Kondisi Geografis Pantai Bengkalis

Administrator - Rabu, 13 Juli 2016 - 09:47:28 wib
Dikritik Masyarakat Dermaga Baru, Kadishubkominfo Salahkan Kondisi Geografis Pantai Bengkalis
Wabup Muhammad didampingi Kadishub meninjau dermaga baru Air Putih ketika belum diresmikan. grc
RADARRIAUNET.COM - Menyikapi keluhan masyarakat menyusul tidak maksimalnya beroperasi dermaga baru Air Putih karena terjadi pendangkalan, Kadishubkoninfo Bengkalis, H Jaafar Arief berdalih, secara geografis tekstur pantai di Bengkalis berlumpur sehingga proses sedimentasi mudah terjadi. Untuk itu pihaknya berencana melakukan pengerukan secara komprehensif.
 
''Bukan hanya pelabuhan penyeberangan yang baru dibangun itu saja, melainkan juga pelabuhan-pelabuhan lain. Karena itu, butuh perencanaan yang matang untuk kegiatan pengerukan,'' ujar Kadishubkoninfo Bengkalis, Senin (11/7/2016).
 
Dikatakannya, sebelum-sebelumnya, pelabuhan Bandar Sri Laksamana (BSL) dan Bandar Sri Setia Raja (BSSR) juga mengalami pendangkalan dan untuk memudahkan kapal beroperasi, dilakukan pengerukan. Tingkat sedimentasi ini berbeda antar satu pelabuhan dengan pelabuhan yang lain. 
 
''Untuk kegiatan pengerukan secara komprehensif ini, kita tidak bisa asal-asalan, melainkan harus konsultasi dulu ke Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan Direjen Hubla di Jakarta,'' ujar Ja'afar.
 
Soal adanya kegiatan pengerukan di dermaga baru Air Putih, Ja’afar mengatakan kegiatan pengerukan itu sifatnya terbatas, hanya sedalam 3 meter bertujuan untuk membersihkan dasar perairan dari potongan-potongan besi dan kayu yang bisa membahayakan kapal. 
 
''Kalau untuk alur manuvernya belum, inilah rencananya mau kita lakukan sehingga kedepan, pelabuhan penyeberangan ini bisa berungsi secara optimal,'' kata Ja'afar.
 
Menanggapi adanya kritikan pedas dan saran yang berjujai menghiasi laman facebook terkait pelayanan penyeberangan, Ja'afar mengatakan segala kritik dan saran diterima dengan lapang dada. ''Ini sudah menjadi resiko pekerjaan, yang pasti kita sudah berupaya semaksimal mungkin,'' katanya.
 
Menurut Ja'afar, tidak semua keluhan di laman facebook seperti ada yang antre sampai 12 jam itu benar. Pihaknya sudah melakukan kalkulasi antara total kendaraan yang menyeberang dan jumlah serta trip armada yang difungsikan, maka antrean hingga 12 jam itu terlalu dibesar-besarkan. ''Yang namanya hari-hari besar, pasti antrean tidak terelakkan karena mobilitas kendaraan cukup tinggi. Tidak hanya di tempat kita, di Jakarta sana, jalan tol saja macet. Alhamdulillah, di tempat kita, dengan jumlah kendaraan yang makin banyak, lama antrean untuk menyeberang bisa kita tekan,'' ujar Ja'afar. 
 
 
teu/grc/radarriaunet.com