RADARRIAUNET.COM - Titik panas (hotspot) di Provinsi Riau, akibat imbas dari aktivitas pembakaran lahan dan hutan nyatanya belum juga menunjukkan penurunan. Bahkan Selasa (12/7/2016) pagi, satelit mendeteksi 28 titik panas yang tersebar di empat kabupaten se Riau, di mana paling banyak terdapat di Rokan Hilir (Rohil).
Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru menyebutkan, titik panas hari ini belum mengalami penurunan bila dibanding hari sebelumnya. Tercatat, ada 28 sebaran hotspot di Riau Selasa pagi , di mana 20 spot diantaranya berada di Rohil.
Lalu sisanya, terdeteksi di Bengkalis sebanyak empat hotspot, Kampar dua hotspot dan Dumai satu hotspot. Akibat meningkatnya titik panas tersebut membuat peluang munculnya titik api pun semakin besar. Buktinya, satelit mendeteksi ada sekitar 17 titik panas yang berpotensi menjadi kobaran api (Firespot).
"Ada 17 hotspot dengan level confidence di atas 70 persen, diantaranya 12 titik di Rohil, Dua titik di Kampar, Dua titik di Bengkalis dan terakhir satu titik di Dumai. Kita sudah koordinasi dengan Satgas supaya dapat dicek koordinatnya sehingga bisa diambil langkah selanjutnya," ulas Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin, Selasa pagi.
Menurut data, Riau mendominasi titik panas hari ini di Sumatera. Sesuai hitungan, ada total 68 titik panas (28 titik diantaranya ada di Riau, red), dengan rincian lima hotspot di Aceh, 10 hotspot di Sumut, dua hotspot di Sumbar, lima hotspot di Jambi, empat hotspot di Babel, sembilan hotspot di Sumsel dan dua hotspot di Bengklu serta Lampung.
"Kondisi tersebut juga disebabkan oleh musim kemarau. Meski potensi hujan diperkirakan masih akan terjadi di wilayah Riau bagian tengah pada malam hari, namun kita harus mewaspadai," tutup Sugarin.
Menindaklanjuti titik panas itu, Satgas udara sudah mengerahkan pesawat Air Tractor milik BNPB untuk mengecek dari udara, dengan sasaran Kabupaten Rohil. Bila ditemukan nanti, maka helikopter siap melakukan bom air dengan dibantu tim dari darat.
teu/grc/radarriaunet.com