RADARRIAUNET.COM - PT Pertamina (Persero) mencatat, jelang puncak masa arus balik mudik Lebaran 2016, penggunaan produk Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite melonjak, sedangkan Solar melemah.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, berdasarkan pantauan kondisi pasokan dan stok BBM hingga hari ke-19 masa Satgas Lebaran 2016 Pertamina, atau pukul 00.00 WIB tanggal 10 Juli 2016, rata-rata stok BBM berada di atas 20 hari, dengan rincian Premium 20 hari, Biosolar 30 hari, Pertamax 23 hari, Pertalite 13 hari, dan Avtur 23 hari.
Adapun, realisasi penyaluran BBM menunjukkan trend peningkatan kembali sejak H+2 lebaran. Premium pada periode hari ke-19 Satgas Lebaran 2016 Pertamina rata-rata mencapai 92 persen dari rata-rata normal sebesar 70.566 kiloliter per hari.
“Penyaluran Biosolar pada periode yang sama mencapai 82 persen dari rata-rata normal 35.319 kiloliter per hari, di mana dalam tujuh hari terakhir realisasi penyaluran Solar selalu di bawah 50 persen dari rata-rata normal menyusul tidak beroperasinya angkutan barang, kecuali truk sembako dan BBM,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (10/7).
Namun, berbeda dengan kedua jenis BBM tersebut, Pertalite dan Pertamax justru terus berada di atas proyeksi.
“Rata-rata realisasi penyaluran Pertalite hingga tanggal 10 Juli 2016 pukul 00.00 WIB mencapai 140 persen dari rata-rata harian normal 10.063 kiloliter per hari,” jelasnya.
Untuk Pertamax, realisasinya mencapai rata-rata 130 persen terhadap rata-rata harian normal 11.257 kiloliter per hari. Adapun Avtur untuk angkutan udara mencapai rata-rata 101 persen di atas rata-rata harian normalnya sekitar 13.000 kiloliter per hari.
Wianda menjelaskan, sejak adanya penambahan Portable Tank Operation dan penambahan titik kiosk Pertamax Seris pada 8 Juli 2016, dilaporkan penjualan melalui kedua metode tersebut telah mencapai sekitar 10.620 liter. Di mana 7.120 liter merupakan Pertamax Series kemasan di wilayah Jateng dan Jawa Barat dan 3.500 liter dari PTO.
Khusus di wilayah Jawa bagian Tengah, dilaporkan konsumsi Pertalite dan Pertamax pada 9 Juli 2016 mencapai tiga kali lipat dari harian normal.
“Di wilayah yang menjadi salah satu fokus perhatian tersebut, penyaluran Pertamax mencapai 4.200 kiloliter per hari atau 284 persen terhadap harian normal, Pertalite 1.680 kiloliter per hari atau 294 persen dari harian normal, Premium 12.256 kiloliter per hari atau 136 persen dari harian normal, sedangkan Biosolar hanya 53 persen,” kata Wianda.
Ia menjelaskan, arus balik mulai dirasakan tensinya meningkat, yang ditunjukkan adanya kepadatan lalu lintas di beberapa ruas jalan menuju Jawa bagian Barat dan juga Ibukota, baik dari arah Timur maupun dari Sumatera.
"Kami telah melakukan persiapan terbaik untuk menghadapi arus balik dan sejauh ini belum menghadapi kendala berarti dan kami terus meningkatkan kewaspadaan untuk memastikan penyaluran BBM pada arus balik berjalan lancar," tutur Wianda.
cnn/radarriaunet.com