RADARRIAUNET.COM - Anggaran Provinsi Riau untuk Kabupaten Rokan Hilir turun drastis. Penurunan ini salah satunya disebabkan Provinsi Riau juga mengalami hal sama dengan Kabupaten Rokan Hilir, defisit anggaran mencapai Rp4 triliun.
Kepastian penurunan itu dikatakan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Senin (20/6/16) saat acara Safari Ramadhan Gubernur Riau di Lapangan Porteba, Bagansiapiapi.
Pada tahun 2015, dana yang digelontorkan untuk Rokan Hilir Rp876 miliar, didominasi Pekerjaan Umum, turun drastis tahun 2016 menjadi Rp147 miliar, masih didominasi Pekerjaan Umum, namun direncanakan kembali naik pada tahun 2017 sebesar Rp402 miliar juga dominasi untuk Pekerjaan Umum.
Penurunan itu diakuinya akibat menurunya harga minyak mentah dunia, sehingga Provinsi Riau mengalami pemangkasan anggaran mencapai Rp4 triliun dan berakibat terjadinya turbulensi ekonomi.
Oleh karena itu, pihaknya akan berupaya mencari peluang melalui dana APBN dengan mengirim surat kepada UPT dan Balai Kementrian agar berdiri di Riau, karena saat ini, untuk urusan Balai Bina Marga baru ada di Sumatera Barat, begitu juga UPT lain.
Sementara itu, untuk mengantisipasi defisit anggaran tersebut, pihaknya menurut Arsyadjuliandi Rachman akan menggerakkan sektor pariwisata, salah satunya Bakar Tongkang, karena telah masuk 10 besar nominasi wisata ditingkat nasional mendorong perekonomian, dihadiri 30 ribu wisatawan.
Disamping itu, bupati/wali kota se-Riau diakui Arsyadjuliandi Rachman pernah mengeluhkan kepadanya, masih ada ego sektoral kepala SKPD Provinsi Riau.
hum/radarriaunet.com