RADARRIAUNET.COM - Bursa pendamping Gubernur Riau (Gubri) Ir. H. Arsyad Juliandi terus menggeliat. Jabatan lowong Wakil Gubenur Riau (Wagubri) tidak hanya menyasar kader Partai Golkar, birokrat, ekonom, tapi juga kepala daerah yang bernaung di rerimbunan partai berlambang pohon beringin itu. Salah satu di antaranya Bupati Siak Drs. H. Syamsuar MSi.
Menariknya Syamsuar akan dilantik pada 20 Juni nanti sebagai Bupati Siak untuk periode kedua masa jabatannya. Syamsuar sendiri tersenyum saat disebut masuk sebagai kandidat kuat calon Wagubri. Syamsuar tak mengetahui bahwa isu itu dari mana. “Saya memilih konsentrasi di Siak saja. Maklum baru selesai Pilkada,” kata Syamsuar.
Orang nomor satu di Siak ini menambahkan, masih ada kandidat lain yang lebih baik bisa mendampangi Gubri Andi Rachman. Pilihan konsentrasi di Siak bukan tanpa alasan. Sebab masih banyak yang harus dilanjutkan ke depannya. Terutama visi dan misinya memajukan Siak.
Di sisi lain tokoh masyarakat Riau Prof. Suwardi MS mengatakan calon Wagubri harus punya kemampuan dalam pemerintahan atau memahami birokrasi. Kemudian bisa membantu gubernur secara keseluruhan untuk membangun Riau ke depan. Sehingga Riau dapat dijadikan contoh untuk nasional. “Dari dulu nenek moyang kita jadi contoh, dan Melayu juga jadi contoh. Dan hal itu harus digelorakan lagi. Kalau untuk pengalaman ya harus mengetahui soal pemerintahan dan juga kemasyarakatan,” ujarnya.
Jika melihat kondisi Riau saat ini, lanjut Prof. Suwardi, selama ini Riau mengandalkan sektor minyak dan gas bumi (migas) sebagai salah satu pendapatannya. Sedangkan semakin lama cadangan migas terus menurun. Untuk itu sosok Wagubri juga harus mampu mencari alternatif lain untuk mengembang potensi daerah dari sektor lainnya. “Ya kalau sekarang program nasionalnya seperti pengembangan pariwisata. Riau diharapkan juga begitu. Karena Riau ini punya potensi pariwisata dan perlu dikembangkan. Wagubri harus mampu mengembangkan hal itu. Karena tampaknya Gubri juga sudah mempunyai program untuk itu,” ujarnya.
Untuk itu, menurutnya Wagubri harus orang yang mempunyai kemampuan dalam hal mengembangkan pariwisata. Jika melihat potensi yang ada di Riau, menurutnya sektor pengembangan pariwisata berbasis budaya. Dengan hal itu, untuk semakin memampukan sektor pariwisata terutama budaya dapat menggandeng negara tetangga. “Karena di negara tetangga itu, banyak juga warga kita yang berada di sana jika dilihat dari sejarah kakek-neneknya. Jadi kalau kita buatkan agenda, dan disesuaikan dengan jadwal mereka akan banyak warga di Malaysia itu datang ke Riau,” jelasnya.
Dicontohkan Suwardi, event pacu jalur yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Di mana event itu paling besar dilaksanakan pada bulan Agustus. Sementara itu jika dilihat masa kerja warga di luar negeri mereka tidak memiliki waktu untuk datang ke Riau pada saat itu. “Kalau agenda dibuat pada Desember, maka saya yakin akan banyak wisatawan asing yang akan datang ke Riau. Karena memang waktu itu adalah saat libur mereka. Kalau bisa seperti itu pasti pariwisata kita akan berkembang,” ujarnya.
Dari data yang miliki Prof. Suwardi, ada jutaan orang keturunan asal Riau yang saat ini berada di Malaysia. Jika dibuatkan agenda khusus tentang budaya, maka bukan tidak mungkin akan banyak kunjungan. Jadi untuk itu, hubungan kekerabatan tersebut perlu ditingkatkan.
hum/radarriaunet.com