Jakarta (RRN) - Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi berjalan pada kuartal II-2015 mengalami defisit sebesar USD4,47 miliar atau mulai membaik. Peningkatan kinerja ini terutama ditopang oleh perbaikan neraca perdagangan nonmigas, akibat impor nonmigas yang turun tajam sebesar -15,8 persen (year on year/yoy) seiring dengan melambatnya permintaan domestik.
Pada kuartal II-2015, neraca perdagangan nonmigas tercatat mengalami surplus sebesar USD5,92 miliar. Surplus ini terjadi lantaran ekspor nonmigas tercatat sebesar USD34,71 miliar atau lebih besar dibandingkan dengan kinerja impor yang hanya sebesar USD28,79 miliar.
"Surplus neraca perdagangan nonmigas kuartal II-2015 meningkat cukup signifikan sebagai dampak penurunan impor nonmigas yang cukup tajam hingga 15,8 persen dari tahun lalu," ujar Kepala Departemen Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI Hendy Sulistyowati, di Gedung BI, Jlaan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (14/8/2015).
Hendy menjelaskan, surplus nonmigas sebesar USD5,92 miliar di kuartal II-2015 ini mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar USD2,47 miliar. Selain itu, surplus ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan kuartal I-2015 yang sebesar USD3,94 miliar.
Pada sisi lain, Hendy menambahkan, ekspor nonmigas juga tercatat telah mengalami penurunan sebanyak 5,3 persen diakibatkan turunnya harga, mengikuti turunnya harga komoditas global yang tertekan oleh melemahnya permintaan dari Tiongkok.
"Penurunan ekspor nonmigas lebih lanjut tertahan oleh kenaikan volume ekspor, khususnya pada ekspor produk primer," pungkas dia. (mtvn/rrn)