RADARRIAUNET.COM - Kondisi perkebunan kelapa sawit masyarakat jadi kekhawatiran Pemkab Siak. Betapa tidak, kondisinya dari empat Kecamatan Kerinci Kanan, Lubuk Dalam, Koto Gasib dan Dayun, terdapat 14 ribu hektare yang harus diremajakan.
“Kalau tak diremajakan, maka produktivitasnya menurun terus,” kata Bupati Siak Syamsuar, Kamis (9/6). Sementara kalau diremajakan, petani khawatir akan kehilangan pendapatan. Dalam berbagai kesempatan, ia sendiri telah meyakinkan warga akan usaha sampingan, seperti ternak maupun pertanian. Namun, lagi-lagi keraguan menyelimuti petani, sebab mereka akan terlilit hutang dan bunga pinjaman yang terkadang tak sesuai dengan pendapatan.
Selain itu, celakanya lagi perusahaan yang hendak bermitra dengan petani dan membantu petani saat peremajaan menolak untuk menjadi avalis. Sebab tak sesuai dengan apa yang diharapkan. “Lebih baik mereka membeli buah dari petani,” kata dia. Dalam kondisi ini, Syamsuar mengakui hal ini jadi kecemasan, di mana suatu saat nanti hasil produksi menurun.
Dampak akhirnya, yang jadi kekhawatiran, petani ambil jalan pintas dengan menjual lahan. Kalau sudah begini, tentu aset sudah berpaling ke orang lain. Lahan sumber pendapatan tak ada lagi, dampaknya muncul kemiskinan baru. “Ini yang tak kami kehendaki,” kata dia.
hum/radarriaunet.com