RADARRIAUNET.COM - Pemangkasan Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi topik yang cukup hangat. Sebagian ASN merasa resah takut kena pemangkasan ini.
"Pemangkasan ASN ini baru wacana. Belum jelas mekanismenya bagaimana dari pusat," ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) M. Yafiz kepada media saat dijumpai di Kantor Gubernur pada Selasa (07/06/2016).
Menurut Yafiz, yang namanya kebijakan harus dilaksanakan. Namun bagaimana kriteria ASN yang dipangkas belum jelas kriterianya.
"Bagaimana usianya, jabatan, pendidikannya belum jelas yang mana dipangkas. Ini masih dikaji," kata Yafiz.
Selain itu perlu dievaluasi jabatan ASN yang ada saat ini. Karena masih ada yang pekerjaan tidak sesuai bidang.
"Kita lihat misalnya A punya ijazah B tapi ditempatkan di C yang tidak sesuai kompetensinya. Ini perlu dikaji lagi karena jika tidak ada kesesuaikan maka tidak bisa naik pangkat," jelasnya.
Melihat jumlah ASN dan honorer di Pemerintah Provinsi saat ini menurut Yafiz masih relatif. Karena tugas setiap pegawai berbeda-beda. "Ada pegawai yang kerjanya baca koran jam 9 pagi. Namun di waktu tertentu ia bisa bekerja sampai malam, nah yang seperti ini belum tentu malas," katanya.
hal/fn/radarriaunet.com