RADARRIAUNET.COM - Sebagai bentuk tindak lanjut dari rencana pengembangan dan penguatan ekonomi Riau, khususnya di sektor pelabuhan, Rabu, 7/6/2016 pukul 16.30 Wib, di ruang Serindit Gedung Daerah Pekanbaru dilakukan penanda tanganan nota kesepahaman oleh pihak pemerintah provinsi Riau dalam hal ini gubernur Riau dengan pihak Pelindo.
Penandatanganan ini berkaitan dengan akan dilaksanakannya proyek pembangunan dalam rangka pengembangan pelabuhan di Kuala Enok kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) bagian selatan provinsi Riau.
Sektor pelabuhan adalah merupakan sektor yang begitu starategis untuk menunjang daya saing perekonomian provinsi Riau. Hal ini sehubungan dengan Riau yang merupakan sebuah daerah penghasil komiditi perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Pengangkutan hasil perkebunan atau yang kita kenal dengan CPO dengan tingkat pertumbuhan dari tahun ke tahun yang begitu tinggi menyebabkan transportasi pengangkutan darat sudah tidak memadai lagi.
Disisi lain, biaya operasional ( Operating cost ) dengan menggunakan pengangkutan lewat darat menjadi jauh lebih besar mengingat areal perkebunan kelapa sawit di Inhu sisi selatan dari provinsi Riau ini memiliki jarak tempuh yang begitu jauh untuk menuju akses pelabuhan seperti Dumai, maupun pelabuhan Tanjung Buton.
Penandatanganan nota kesepahaman ini juga adalah merupakan wujud nyata dari visi dan misi gubernur Riau, yang tertuang dalam RPJMD dan RPJP Provinsi Riau tahun 2005-2020 yang mana Riau akan menjadi pusat perekonomian yang dapat mengangkat tingkat pertumbuhan kesejahteraan masyarakat, dan menciptakan peluang atau lapangan kerja berdasarkan sumber daya alam dan komiditi unggulan di setiap daerah.
Dalam pidato sambutanya, gubernur Riau H. Arsyadjuliandi Rachman mengatakan " Sudah saatnya pelabuhan di selatan Riau harus tersedia, mengingat besarnya potensi ekonomi dan hasil sektor perkebunan di selatan Riau,". Menurutnya sejak lama hal ini sudah digadang-gadang dengan pimpinan Pelindo 1 yang lama, namun karena beberapa hal, masih tertunda sampai sekarang.
Menurut Gubri dari keterangan yang diterima dari pihak Pelindo, potensi ekonomi yang ada di selatan Riau ini bernilai kurang lebih 170 Triliyun, dan menurutnya nantinya pembangunan dapat dilaksanakan secara kerja sama dengan pihak BUMD provinsi Riau.
Feri Sibarani/radarriaunet.com