RADARRIAUNET.COM - Sebanyak 30 pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) tampak semangat memanggul selang pemadam dan menembakkan air ke tumpukan batang yang terbakar. Beberapa dari mereka dengan lantang memberi aba-aba untuk menggiring tim nya agar target segera padam. Keseruan inilah yang terlihat dalam simulasi pemadaman kebakaran yang dipandu oleh tim Fire Fighter PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Kunjungan pelajar SMA asal Jakarta ini dalam rangka mengikuti program The Fascinating World of Forestry (TFWoF) yang bertujuan memperkenalkan dunia kehutanan kepada pelajar.
Terbukti kontribusi RAPP mengundang ketertarikan 30 pelajar salah satunya siswa kelas sebelas SMAN 4 Jakarta, Dwi Setyo Aji usai mengunjungi usai berkunjung di RTC Technologi Centre (RTC), Mill, Nursery dan Balai Pelatihan Pengembangan Usaha Terpadu (BPPUT) pada Kamis (2/6) dilanjutkan dengan mempelajari konservasi dan ekohidro di Pelalawan Estate, Jumat (3/6).
Dwi yang sudah berkunjung dua kali ke RAPP ini mengatakan perusahaan pulp dan kertas ini tidak hanya sekedar memikirkan keuntungan, tetapi juga memikirkan perekonomian masyarakat sekitar. Lewat berbagai program pemberdayaan masyarakatnya, masyarakat yang awalnya tidak memiliki penghasilan, akhirnya dapat bekerja sehingga ekonomi mereka dapat terangkat. “Saya apresiasi sekali dengan RAPP. Tidak hanya memikirkan keuntungan perusahaan, tetapi juga masyarakat sekitar. Yang awalnya tidak bekerja, jadi dapat pekerjaan. Selan itu, komitmen RAPP dalam menjaga lingkungan dengan setiap satu pohon yang digunakan untuk bahan baku kertas, mereka akan menanam 1 pohon alam,” ujar siswa yang bercita-cita menjadi masinis ini.
Senada dengan Dwi, siswa SMAN 70 Jakarta kelas Sepuluh, RE Tyara mengaku kagum dengan pabrik RAPP. Menurutnya, pabrik yang beroperasi di Pangkalan Kerinci ini sangat besar. “Luar biasa besar. Saya jadi tahu proses produksi kertas dari pembibitan hingga menjadi kertas karena berkunjung ke RAPP. Sebelumnya, hanya tahu teorinya saja, dari pohon, kayunya diolah, lalu jadi kertas. Dan saya juga kagum dengan sistem satu pohon akasia yang ditebang, akan ditanam satu pohon alam di hutan,” ujar pemenang lomba poster layanan masyarakat ini.
teu/rtc/radarriaunet.com