Diduga Mesum, Guru Digerebek Warga

Administrator - Selasa, 31 Mei 2016 - 19:45:49 wib
Diduga Mesum, Guru Digerebek Warga
Foto ilustrasi: sagaboy168.blogspot.com
RADARRIAUNET.COM - Sejak April hingga Mei 2016 ini sudah terjadi 3 kasus berlatar moral di kalangan pendidik alias guru di Rokan Hilir. Mulai dari kasus ASM (26) guru Olah Raga di salah satu SMA yang dituduh LGBT terhadap 5 siswanya di Bagan Senembah, kemudian disusul SU (43) guru di salah satu MDA di Bagan Sinembah Raya nekat melakukan pelecehan terhadap siswinya dengan cara esek-esek. Terbaru, Jumat (27/5) Pukul 12.00 WIB HS dan DR dua guru dari sebuah Yayasan Pendidikan di Bangko Jaya Kecamatan Bangko Pusako digerebek warga karena berduaan di sebuah rumah kontrakan yang diduga warga
melakukan kperbuatan mesum.
 
HS dan DR oleh warga setempat sudah sangat dikenal sebagai guru di daerah mereka. Hanya saja, selama ini tindak tanduk guru Yayasan ini sudah diamati warga karena sering berduaan baik bepergian dan saling berkunjung sehingga puncaknya Jumat (27/5) warga tak tahan lagi dengan tingkah pasangan yang dimabuk asmara ini akhirnya nekat mendatangi rumah kontrakan HS dan menggerebeknya. Kami sudah mengamati cukup lama, puncaknya warga datang dan menggerebek keduanya," ucap sumber warga kepada Vokal, Selasa (31/5).
 
Usai memergoki HS dan DR yang diduga mesum, warga langsung membawanya ke Mapolsek Bangko Pusako. "Kami melihat dan mendengar pak guru dan bu guru ini dibawa ke polisi. Apa kelanjutanya kami tak tahu, kalau dinikahkan bagus juga, kalau diproses bagus juga," kata salah seorang warga.
 
Sumber layak dipercaya kepada Vokal Selasa (31/5) menyebutkan ketika didatangi warga HS dan DR tak berkutik dan terlihat pucat pasi bahkan ada warga yang membuat tulisan di karton dan melilitkan di leher keduanya dengan tulisan ‘’ Aku Pasangan Mesum ‘’ di atas kertas karton bekas warna kuning dan tulisan spidol warna hitam pada Pak guru HS tanpa baju sementara bu guru DR berbaju kaus rambut sebahu.
 
"Mereka bukan pasangan suami istri, bukan mukhrim, jadi tolong jaga nama baik guru atau pendidik. Jangan mencoreng dan merusak nama profesi," ucap warga Bangko Pusako yang mengaku bernama Burhan (54) seraya meminta agar pihak Yayasan dimana keduanya mengabdi untuk memberikan sanksi tegas termasuk Dinas Pendidikan Rohil dan PGRI Rohil. "Dinas Pendidikan Rohil harus tegas, pecat saja guru ini," ungkap Burhan kesal.
 
Beberapa guru senior kepada Vokal Selasa (31/5) menyebutkan beberapa kasus susila terjadi baik guru dengan siswa, guru dengan guru, berharap Pemkab Rohil maupun Dinas Pendidikan Rohil, Pengelola Yayasan agar ketika merekrut pengajar hendaknya berbasis pendidikan. Tolong perhatikan pendidikan mereka, latar belakangnya, jangan asal sarjana diambil. Pada hal sarjana bodong dari PTS tak jelas, kan rusak jadinya," ucap sumber yang enggan dipublikasi dengan alasan jika berkomentar jangan-jangan dimutasi alias non job.
 
Sampai berita ini diturunkan, peristiwa penggerebakan dua orang guru dari sebuah Yayasan pendidikan di Bangko Jaya Kecamatan Bangko Pusako masih menjadi buat bibir dan cerita warga. "Kalau ditanyakan ke Diknas Rohil jawabannya tetap praduga tak bersalah, tunggu proses selanjutnya. "Ya beginilah jadinya dan buramnya pendidikan kita akibat ulah oknum. Bayangkan dari April hingga Mei sudah 3 kasus moral. Berat memang, jadikan ini pelajaran. Dulu malah ada pengawas sekolah dipelasah suami
bawahannya karena moral juga," kenang Rudi (43) warga Bagansiapiapi.
 
Editor: Zet