APBD Riau 2016 Dinilai Jalan di Tempat

Administrator - Sabtu, 14 Mei 2016 - 14:05:32 wib
APBD Riau 2016 Dinilai Jalan di Tempat
ilustrasi. kcm
RADARRIAUNET.COM - Hingga pertengahan Mei 2016, serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau tahun 2016 masih diangka 5 persen. Nilai ini jauh dibawah standar yang seharusnya sudah mencapai 30-45 persen.
 
"Seharusnya kegiatan pada bulan ini sudah menunjukkan progres signifikan antara 30-45 persen. Paling tidak, realisasi keuangan sudah mencapai 30 persen, fisik sudah 45 persen. Tapi nyatanya sampai saat ini, baru 5 persen, jauh dari wajar," kata Ketua Fraksi PKB DPRD Riau Abdul Wahid, S.PdI, Jumat (13/5/2016).
 
Anggota Badan Anggaran ini menilai, Pemprov sepertinya tidak belajar pada kondisi tahun lalu dimana serapan APBD 2015 hingga menjelang berakhir tahun tidak mencapai target. Bahkan tahun ini kejadiannya lebih buruk lagi lagi.
 
"Kejadian tahun lalu harusnya jadi panduan atau menjadi bahan evaluasi bersama bagaimana anggaran tahun ini berjalan dengan baik. Pemprov jangan hanya menyampaikan alasan klasik soal DIPA, soal DPA, soal jabatan teknis yang kosong. Kelemahan itu mestinya dievaluasi dan dicarikan solusi agar tidak terjadi lagi," ungkapnya.
 
Rendahnya serapan APBD, kata dia, karena perencanaan yang dibuat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tidak matang. Ini juga membuktikan lemahnya manajerial tim yang dibuat oleh Plt Gubernur Riau. "Dengan serapan APBD rendah ini, menunjukkan manajerial pengendalian kegiatan di Pemprov Riau tidak berjalan sebagaimana mestinya," sambung Abdul Wahid.
 
Selain itu, Wahid juga menilai masalah rendahnya serapan anggaran juga dipengaruhi oleh tenaga teknis SKPD Pemprov tidak mampu mengelola anggaran dengan baik. Ini karena dijabat oleh orang yang belum mampu dibidangnya masing-masing.
 
Anggota Komisi D ini mengatakan, untuk menempatkan pejabat di satuan kerja sebagai pelaksanaan anggaran yang terpenting itu jiwa leader, tipe pemimpin yang bisa memotivasi bawahan. Sementara Kadis yang diangkat Plt Gubernur Andi Rachman, walau lolos lewat assesment, tetapi jam terbangnya masih diragukan.
 
"Jam terbang maksud saya track rekord mereka belum teruji. Karena itu saya sebelumnya sudah ingatkan, lakukan assesment pejabat secara objektivitas untuk diangkat sebagai eselon II. Jangan main paksa, ya, begini hasilnya," kritik Wahid.
 
 
 
RRN/grc/H24