RADARRIAUNET.COM - Lazada Indonesia masih belum memberikan komentarnya terkait keputusan Alibaba Group Holding untuk membeli sebagian besar saham Lazada Group dengan nilai US$ 1 miliar atau setara Rp 13,1 triliun.
"Kita adalah tim Lazada, bukan Alibaba, jadi kita tidak bisa berkomentar soal itu," kata Florian Hlom, co-CEO Lazada Indonesia saat acara peresmian kerjasama antara Lazada dengan Gojek di Jakarta pada Selasa, (12/04).
Padahal sebelumnya, ketika isu akusisi mulai deras diberitakan, Chief Strategy Officer Lazada Indonesia, Magnus Ekbom juga sempat membantahnya.
"Itu hanya sebatas rumor. Banyak rumor di luar sana tentang Lazada. Tapi soal akuisisi ini, siapa yang bilang? Ini adalah salah satu (rumor) yang tidak benar," tutur Magnus usai acara ulang tahun Lazada yang keempat.
Menurut Reuters, selain menggelontorkan dana besar untuk kepemilikan saham di Lazada, Alibaba juga sudah menyiapkan dana investasi sebesar US$500 juta atau sekitar Rp6,5 triliun.
Sementara laporan Bloomberg menyebutkan sejumlah investor Lazada yang menjual sahamnya kepada Alibaba adalah Rocket Internet SE, Tesco Plc dan Investment AB Kinnevik.
Lazada selama ini dikenal sebagai e-commerce yang menjual produk elektronik dan pakaian di enam pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Sementara Alibaba jadi penguasa pasar di China.
"Dengan investasi di Lazada, Alibaba mendapatkan akses ke platform dengan basis konsumen besar dan berkembang di luar China. Tim manajemen terbukti punya dasar yang kuat," kata Presiden Alibaba Michael Evans dalam sebuah pernyataan.
Lazada sendiri didirikan oleh Rocket pada tahun 2012 silam. Situs e-commerce ini sudah beroperasi--khususnya di Asia Tenggara--seperti di Indonesia, Singapura, Thailand dan Vietnam.
Alex harefa/ cnn