BEI Soroti Anomali Saham Taksi Express dan Magna Finance

Administrator - Rabu, 16 Maret 2016 - 22:24:09 wib
BEI Soroti Anomali Saham Taksi Express dan Magna Finance
Armada taksi Ekspress saat mencari penumpang di kawasan Jakarta Pusat, Rabu, 3 Juni 2015. CNN
Jakarta (RRN) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencermati pergerakan pola transaksi saham PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) dan PT Magna Finance Tbk (MGNA) karena bergerak anomali di luar kebiasaan sebelumnya.
 
"Dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham TAXI dan MGNA yang diluar kebiasaan," kata Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Irvan Susandy dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (15/3).
 
Berdasarkan informasi terakhir yang dipublikasikan oleh manajemen TAXI, kata Irvan, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah menurunkan peringkat obligasi I tahun 2014 PT Express Transindo Utama Tbk yang senilai Rp1 triliun sebelumnya single A menjadi single A minus.
 
Menurutnya, peringkat itu diberikan berdasarkan data dan informasi dari perseroan serta laporan keuangan tidak diaudit per 30 September 2015 serta laporan keuangan audit per 31 Desember 2014.
 
Sementara untuk MGNA, lanjut Irvan, manajemen perseroan mengaku tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu. Selain itu, perseroan juga belum memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham perseroan di BEI dalam periode tiga bulan mendatang.
 
Sehubungan dengan terjadinya anomali saham UMA tersebut, BEI mengharapkan investor untuk memperhatikan jawaban perseroan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa, dan mencermati kinerja perseroan dan keterbukaan informasinya.
 
Selain itu, investor diharapkan mengkaji kembali rencana aksi korporasi perseroan jika rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Tak hanya itu, investor juga disarankan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
 
"Pengumuman UMA (unusual market activity) tidak serta merta menunjukan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal," katanya.
 
Pada perdagangan kemarin, Senin (14/3), Reuters mencatat lonjakan saham Express sebesar 28,3 persen ke level Rp208 per lembar, dengan volume transaksi sebanyak 41.214. Saham TAXI melesat berbarengan dengan aksi demonstrasi sopir angkutan umum yang menuntut larangan beroperasi angkutan berbasis online Uber dan GrabCar. 
 
Pada hari yang sama, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan juga merekomendasikan agar Kementerian Komunikasi dan Informatika agar memblokir aplikasi layanan angkutan berbasis daring. 
 
Hingga sesi kedua perdagangan hari ini, saham TAXI relatif stabil di level Rp202 per lembar saham.  Total frekuensi perdagangan saham Ekspress sampai saat ini sebanyak 5.303 kali. 
 
Sementara untuk saham MGNA, Reuters merekam kenaikan harga secara signifikan sejak pekan lalu. Saham MGNA mencapai puncaknya pada Jumat (11/3) di level Rp80 per lembar atau melesat 38 persen sejak dibuka pada Senin (7/3) di harga Rp58 per lembar saham. 
 
Pada hari ini, saham MGNA sempat kembali menyentuh level Rp80 per lembarnya, sebelum akhirnya melandai ke level Rp73 per lembar saham. 
 
CNN/ RRN