Jakarta (RRN) - Harga minyak mentah dunia menguat pada perdagangan Rabu (9/3), dengan mencapai level tertinggi dalam tiga bulan setelah penarikan persediaan bahan bakar minyak yang besar di tengah peningkatan stok.
Seperti dikutip dari Reuters, selain itu terdapat spekulasi bahwa produsen besar mungkin setuju untuk membekukan produksi yang juga turut mendukung harga minyak mentah.
Harga minyak mentah berjangka Brent, LCOc1, ditutup naik US$1.42, atau sekitar 4 persen, ke level US$41,07 per barel. Sementara harga minyak mentah AS, CLc1 menguat sampai US$1,79, atau 5 persen ke angka US$38,29 per barel setelah mencapai level tertinggi tiga bulan di angka US$38,51.
U.S. Energy Information Administration (EIA) menyatakan stok minyak mentah naik 3,9 juta barel pada pekan lalu, mencapai hampir 522 juta barel. Hal itu adalah minggu keempat peningkatan stok ke level tertinggi.
Di sisi lain, persediaan bahan bakar minyak USOILG = ECI turun 4,5 juta barel, hampir tiga kali lipat dari perkiraan, penurunan mingguan terbesar dalam hampir dua tahun.
EIA mengatakan permintaan bahan bakar minyak AS selama empat minggu terakhir adalah 7 persen lebih tinggi dari tahun lalu.
"Bensin adalah bintang pertunjukan hari ini. Kekuatan berkelanjutan dalam permintaan telah menghasilkan penurunan besar untuk persediaan bensin meskipun terjadi rebound di kilang," kata Matt Smith, direktur riset komoditas ClipperData.
Adapun harga bensin berjangka AS, RBc1 mencapai level tertinggi dalam enam bulan, dan menguat 6 persen.
Harga minyak telah naik sekitar 50 persen dari posisi terendah 12-tahun yang dicapai kurang dari dua bulan yang lalu. Hal itu karena anggota organisasi pengkespor minyak (OPEC) Arab Saudi, Qatar dan Venezuela, bersama dengan Rusia, berjanji untuk menahan pasokan di posisi Januari.
Namun beberapa analis mengatakan reli penguatan minyak adalah berlebihan.
"Kami merasa bahwa nilai-nilai yang ada bisa mengkonsolidasikan hingga minggu depan atau lebih, sebelum pergeseran momentum yang cukup bisa memaksa pelemahan US$9-10," kata Jim Ritterbusch di Ritterbusch & Associates, Chicago.
Sementara konsultan energi Wood Mackenzie mengatakan terdapat prediksi bahwa harga rata-rata minyak mentah tahun ini lebih rendah dari tahun lalu, yang mencerminkan kelebihan pasokan.
Sebelumnya harga minyak menguat usai seorang pejabat minyak Irak mengatakan kepada surat kabar bahwa anggota dan non-anggota OPEC akan bertemu di Moskow pada 20 Maret untuk membahas pembekuan produksi. Namun, Kementerian Energi Rusia menyatakan tidak ada tanggal atau tempat yang telah ditetapkan.
CNN/ RRN