PASIRPANGARAYAN (RRN) - Pemkab Rokan Hulu, siap mendukung pihak PLN untuk mensukseskan program pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) menuju Gardu Induk (GI) di Desa Rambah kecamatan Rambah Hilir. Informasi ini terungkap saat diskusi dan kordinasi konstruktif antara Tim Pembebasan Tapak Tower SUTT, PLN Wilayah Riau-Kepulauan Riau (WR-KR), Enrizal Mustapa dan Staf Unit Induk Pembanguan (UIP) PLN Wilayah Sumut, Aceh, Sumbar, Riau dan Kepri, Ikbal, Manager PLN Pasir Pangaraian Andi Parasetya dan anggota tim lainnya dengan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Kadistamben) Rohul Yusmar Yusuf bersama stafnya.
Koordinasi itu dilakukan di ruang Kantor Distamben Rohul, Selasa (3/11/2015) dengan agenda untuk pembangunan SUTT 150 Kilometer Volt (KV). Tampak dalam dialog dan koordinasi Pemkab Rohul siap memfasilitasi dan mendukung pihak PLN untuk merealisasikan program tersebut.
Disampaikan, Tim Pembebasan Lahan PLN WR-KR, Enrizal, kalau pembangunan SUTT-Tower tersebut, butuh dukungan langsung dari masyarakat, sebab dari Bangkinang, Kabupaten Kampar sampai ke Rohul ada 450 titik tapak tower. "Dari jumlah itu, baru terbebaskan sebanyak 30 titik, kalau dipersentasikan baru sekitar 5 pesren, jika nanti ada dukungan dari masyarakat yang tanah terkena pembebasan itu, kita yakin pekerjaannya akan berjalan dengan se efektif mungkin," papar Enrizal. Menurutnya, jika GI itu sudah terbangun dengan baik, selain persoalan listrik yang sekitar 15 persen lagi di Rohul akan tuntas, juga akan tumbuh industri, perekenomian serta dunia usaha yang semakin maju. Sebab listrik menjadi kebutuhan pokok dan menjadi tolok ukur kemajuan sebuah pembangunan. "Kami mengapresiasi Pemkab Rohul khususnya Kadistemben Rohul Yusmar Yusuf yang dinilai mendukung sepenuhnya untuk mensukseskan kegiatan ini," ujarnya.
Masih di tempat yang sama, Staf Unit Induk Pembanguan (UIP) PLN Wilayah Sumut, Aceh, Sumbar, Riau dan Kepri, Ikbal, menjelaskan, ini perlu kebersamaan untuk mensukseskan baik dari PLN sendiri, Pemkab Rohul, camat, Kepala Desa (Kades) dan masyarakat itu sendiri. "Jika kita semua sudah punya niat di dalam hati untuk mengarahkan kepada kebaikan, otomatis semua program yang kita jalani itu pasti berjalan dengan sukses," imbuhnya.
Jelasnya, perlu diingat kalau pembebasan lahan tersebut, pihaknya akan membayar biaya lahan dan tanam-tanaman saja, untuk satu tapak tower itu rata-rata luasnya 14 x 14 meter, PLN sistemnya lahan itu akan dipakai selamanya, tidak komersil seperti tower-tower lainnya. "Adanya PLN ini akan berdampak kepada masyarakat termasuk kesejahteraan, adanya pertubuhan pabrik, industri, termasuk kebutuhan masyarakat dalam energi listrik akan terpenuhi. Alhamdulillah setelah kita lakukan komunikasi dengan Kadistamben Rohul sudah ada titik terang dalam kegiatan ini bisa kita tuntaskan," bebernya.
Lebih lanjut kata Ikbal, untuk tim pembebasan lahan dari Bangkinang, Kabupaten Kampar sampai ke GI di Desa Rambah berjumlah empat orang dan akan bekoordinasi dengan PLN Riau, PLN Pasir Pangaraian dan pemerintah setempat, termasuk perusahaan-perusahaan yang terkena dampak dari pembangunan tower tersebut. "Ini perlu adanya komunikasi persuasif, komunikasi komunikatif, sehingga target-target untuk menuntaskan energi listrik di Rohul bisa terselesaikan dengan baik," tukasnya.
Selanjutnya, Kadistamben Rohul, Yusmar Yusuf mengatakan untuk mensukseskan program energi listrik di Negeri Seribu Suluk dari PLN, dirinya sudah berkoordinasi dengan Bupati Rohul Achmad dan Wakil Bupati Rohul Hafith Syukri. "Alhamdulillah pimpinan kita di daerah ini sangat mendukung, sebab kita sama-sama menyadari kalau energi listrik ini memang sangat dibutuhkan dan diharapkan, nanti masyarakat harus bisa memahami, kalau biaya penganti lahan dan tanaman itu, tidak sama dengan tower-tower komersil lainnya," akunya.
Terang Yusmar lagi, di Rohul ada tujuh kecamatan yang akan dilalui SUTT tersebut, yakni Kecamatan Kabun, Tandu, Ujung Batu, Rambah Samo, Ramba dan Rambah Hilir. Nanti akan divalidasi datanya kembali, sampai ke tingkat desa, barulah nanti diketahui berapa desa di Rohul yang akan ada titik pembebasan lahan tersebut. "Ini nanti tidak terlepas dari keterlibatan pemerintah kecamatan dan pemerintah desa, khususnya masyarakat pemilik tanah-lahan dan tanaman, pokoknya kita samakan presepsi untuk mebangun daerah supaya menjadi yang lebih baik kedepannya," tutupnya. (teu/rtc)