DURI (RRN) - Secara turun-temurun Upacara Mandi Safar menjadi ritual dan tradisi masyarakat Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, yang tujuannya untuk menolak bala. Karena bertepatan dengan Pilkada Bengkalis, upacara mandi safar pun dimajukan pada tanggal 2 Desember 2015 mendatang. Pelaksanaan mandi safar di Pulau Rupat, bertempat di Pantai Lapin, Desa Tanjung Punak, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis. "Sesuai dengan instruksi Pj Bupati Bengkalis, acara mandi safar kita majukan satu minggu dari jadwal sebelumnya. Meskipun kita majukan jadwalnya, tradisi dan ritual ini tetap kita laksanakan pada Hari Rabu," ujar Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora), Eduar saat ditemui awak media.
Selain merupakan tradisi dan ritual masyarakat, lanjutnya, kegiatan ini juga sudah menjadi iven budaya yang dikemas menjadi iven wisata yang memiliki dampak ekonomi kerakyatan yang sangat besar. Contohnya saja, pada tahun 2014 lalu, ribuan orang dari berbagai daerah dan bahkan dari negeri Jiran Malaysia datang ke Pulau Rupat untuk mengikuti kegiatan tahunan yang dipusatkan di pantai. "Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dijadwalkan akan mengikuti acara upacara mandi safar di pantai yang disebut-sebut tidak kalah dengan keindahan pantai Kuta di Denpasar, Provinsi Bali ini," katanya.
Dirinya juga berharap, dengan adanya kegiatan tahunan di pantai Pulau Rupat bagian Utara ini, bisa meningkatkan kunjungan wisatawan lokal dan international. Pulau rupat sendiri tidak hanya memiliki keindahan pantai, keanekaragaman budaya pun terbukti dengan adanya tari zapin api. "Zapin api, merupakan tarian ciri khas yang dimiliki oleh masyarakat di Pulau Rupat. Karena tidak ada tarian yang menyerupai zapin api diseluruh Indonesia in, tari zapin api hanya ada di Pulau Rupat. Kalau penasaran mau melihatnya, ya datang," tutup Eduar. Dimana kegiatan ini merupakan sosialisasi wisata Pulau Rupat. (teu/grc)